Liputan6.com, Jakarta Harga emas pada perdagangan Selasa (30/7/2019) ditutup menguat. Penguatan ini lebih dikarenakan sentimen investor jelang pertemuan The Fed hari ini, dimana diprediksi pemangkasan suku bunga akan dilakukan.
Dikutip dari laman CNBC, Rabu (31/7/2019), harga emas di pasar spot naik 0,13 persen menjadi USD 1,428.56 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,62 persen pada USD 1,429.2 per ounce.
“Pertanyaan besarnya adalah apa keputusan Fed hari ini. Suku bunga kemungkinan besar akan dipangkas," kata analis Mitsubishi Jonathan Butler.
“Harga emas masih di level tertinggi selama enam tahun. Meskipun telah mendekati USD 1.450 per ounce baru-baru ini, tampaknya telah menemukan level pergerakan sekitar $ 1.425 per ounce,” tambah dia.
Baca Juga
Advertisement
Investor menunggu hasil pertemuan kebijakan moneter The Fed, dan diharapkan akan menghasilkan penurunan suku bunga 25 basis poin. Jika diterapkan, ini akan menjadi penurunan suku bunga pertama bank sentral dalam satu dekade.
Dengan penurunan suku bunga acuan ini, The Fed seperti rekan-rekan bank sentral lainnya yang sudah memangkas suku bunga. Bank of Japan juga mengatakan tanpa ragu-ragu akan menurunkan suku bunga acuannya demi menjaga momentum pengendalian inflasi di negaranya.
"Likuiditas masih tipis karena pedagang tampaknya menahan diri sebelum The Fed memberikan pandangannya tentang kebijakan moneter," kata Benjamin Lu, seorang analis di Phillip Futures.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Analisa Pergerakan Harga Emas
Negosiasi perdagangan AS-China, yang dimulai di Shanghai pada hari Selasa, juga menjadi sorotan, meskipun harapan untuk peluang adanya kemajuan dari pertemuan selama dua hari tersebut cukup tipis. Pasar berharap kedua pihak setidaknya dapat merinci komitmen yang lebih baik.
"Di sisi teknis, harga emas spot tetap bergerak di kisaran USD 1.412-USD 1.427 per ounce, dan jika menembus angka itu bisa menjadi satu sinyal menuju keseimbangan harga baru," menurut analis teknis Reuters Wang Tao.
Advertisement