Ayo Mendadak Jadi Orang Papua di Festival Lembah Baliem

Festival Baliem tahun ini menghadirkan beragam atraksi tarian perang Suku Dani, hingga mencicipi kuliner khas masyarakat di Lembah Baliem.

oleh Katharina Janur diperbarui 31 Jul 2019, 20:00 WIB
Festival Lembah Baliem 2019 akan digelar 7-11 Agustus, di Wamena, Jayawijaya, Papua. Event ini dijamin kaya akan atraksi budaya. Namun, kalian yang berkunjung ke Lembah Baliem, jangan lupa untuk menikmati Kopi Wamena.

Liputan6.com, Jayapura - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya menyiapkan tiga kampung wisata untuk dikunjungi dalam Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) yang akan dilangsungkan di Kota Wamena , ibukota Kabupaten Jayawijaya yang akan berlangsung 7-10 Agustus 2019.

Tiga kampung wisata berada di Kampung Obia, Soroba dan Yali. Kampung wisata menjadi salah satu obyek yang ditawarkan kepada wisatawan saat pelaksanaan FBLB yang dipusatkan di Kampung Walesi.

Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jayawijaya, Naftali Rumbiak menyebutkan kampung wisata menawarkan sensani menginap di dalam honai. Honai merupakan rumah adat Papua yang biasanya memiliki tinggi sekitar 2,5 meter, beratapkan jemari kering. Dinding dari rumah itu terbuat dari kayu yang dijajar tegak. Honai hanya memiliki satu pintu dan tidak ada jendelanya.

“Honai-honai itu dikelola langsung oleh masyarakat setempat. Jadi, wisatawan dapat menginap di honai atau bisa juga mendirikan tenda dekat honai bersama dengan masyarakat setempat,” ujarnya.

Paket bermalam di honai ditawarkan dengan harga Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu per orang. Dengan harga tersebut,  pengunjung sudah mendapatkan fasilitas tempat tidur, makanan tradisional dan keamanan, mencoba bercocok tanam ala masyarakat setempat, mencicipi makanan yang masak dengan barapen atau bakar batu, menganyam noken hingga cara membuat koteka.

“Kampung wisata cocok bagi mereka yang suka wisata alam. Fasilitas yang disediakan juga terbilang lengkap,” katanya. 

 

 


Lembah Baliem ke-30 Tahun

Wisatwan asing selalu memenuhi Festival Baliem yang kaya akan atraksi budaya dari masyarakat adat pegunungan tengah Papua. (Liputan6.com/Katharina Janur)

FBLB setiap tahunnya dirayakan secara berbeda, walaupun tradisi perang masyarakat di pegunungan tengah Papua dan tarian kolosal peradaban Suku Dani yang diikuti lebih dari 500-an orang, tetap akan dilangsungkan setiap upacara pembukaan festival tersebut.

Perbedaan FBLB tahun ini terdapat atraksi paralayang dan juga bentangan noken sepanjang 60 meter dan tinggi 30 meter yang dianyam oleh mama-mama setempat.

“Kami akan menyuguhkan Baliem Night Market atau pasar rakyat dengan kuliner khas Baliem yang akan digelar di depan Kantor Bupati Jayawijaya,” kata Naftali.

Rencananya, Pemkab Jayawijaya juga akan mengajak wisatawan keliling mengunjungi sejumlah obyek wisata lainnya di Lembah Baliem, misalnya Danau Habema yang merupakan danau tertinggi di wilayah pegunungan tengah Papua.

“Mengelilingi obyek wisata ini tak dikenakan biaya alias gratis yang disediakan khusus oleh Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua,” ujarnya.

Penutupan Festival Baliem akan dilakukan dengan karnaval dari paguyuban nusantara yang ada di Baliem. Karnaval ini menunjukkan bahwa masyarakat Baliem hidup rukun dengan masyarakat pendatang yang tergabung dalam paguyuban nusantara di Kabupaten Jayawijaya.

Festival Budaya Lembah Baliem telah dilaksanakan sejak 1989. Festival Baliem telah menjadi ikon  pariwisata Papua di mata dunia dan merupakan cikal bakal festival yang ada di Papua.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya