Liputan6.com, Jakarta - Sedikitnya lima orang tewas dan lebih dari 25 orang lainnya luka-luka ketika sebuah bom yang dibawa oleh sepeda motor menabrak mobil polisi di Pakistan barat daya pada Selasa, 30 Juli 2019.
Bom kendali jarak jauh itu meledak di Quetta, kota utama provinsi Baluchistan yang kaya minyak dan gas.
Lokasi bom ini berbatasan dengan Iran dan Afghanistan, kata kepala kepolisian provinsi Mohsin Hassan Butt kepada AFP.
Baca Juga
Advertisement
"Sasaran serangan itu adalah van polisi, yang diparkir di luar kantor polisi," kata Butt, seraya menambahkan bahwa yang tewas termasuk dua petugas polisi Pakistan.
"Jumlah korban tewas dapat meningkat, karena kondisi beberapa dari mereka yang terluka sangat kritis," kata Butt.
Juru bicara pemerintah provinsi Liaqat Shahwani mengkonfirmasi serangan itu, mengatakan kepada AFP bahwa serangan itu terjadi pada jam-jam sibuk di pasar yang sibuk di dalam kota.
"Sebagian besar dari mereka yang terluka adalah pejalan kaki," kata Shahwani kepada AFP.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Baluchistan, provinsi paling maju di Pakistan, telah lama dihantui oleh militan Islam, kekerasan sektarian, dan pemberontakan separatis.
Bom Meledak di Pasar Pakistan
Bom dengan kekuatan besar juga pernah meledak di sebuah pasar pada Jumat pagi 12 April 2019 di Pakistan barat daya, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia.
Insiden itu menewaskan 18 orang dan mencederai 48 lainnya. Para pejabat kepolisian mengatakan, bom yang dipasang di sebuah toko menyebabkan letusan di wilayah yang didominasi oleh Muslim Syiah di Quetta, ibu kota provinsi Baluchistan. Anggota komunitas minoritas itu turut menjadi korban.
Sementara itu, investigasi telah dilakukan untuk mengetahui motif serangan terkait, kata Abdul Razzaq Cheema, deputi inspektur jenderal kepolisian.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kekerasan di kawasan pasar Hazarganji, yang pada masa lalu juga pernah dihantam serangan-serangan serupa.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, mengecam serangan tersebut. Militan separatis Baluch, serta ekstremis yang setia kepada kelompok Taliban yang dilarang di Pakistan, dan kelompok teroris ISIS, dikenal aktif di Baluchistan.
Mereka biasanya mengaku bertanggung jawab atas berbagai serangan terhadap pasukan keamanan dan warga sipil, termasuk komunitas Syiah Hazara.
Provinsi tersebut berbatasan dengan Afghanistan dan diduga menjadi tempat berlindung mereka yang terkait dengan Taliban Afghanistan.
Advertisement