Bantu Jokowi, Gerindra Tawarkan Konsep Bukan Kader untuk Menteri

Dasco menyebut, ada tiga konsep yang diajukan kepada Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2019, 12:33 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (kanan) memberi keterangan pers usai penyerahan berkas pengajuan bakal caleg Gerindra di kantor KPU, Jakarta, Selasa (17/7). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengaku, partainya tidak pernah menyodorkan nama-nama calon menteri kepada Presiden Jokowi.

Dasco menerangkan, dalam pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Jokowi, serta Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, mantan Danjen Kopassus itu menawarkan sebuah konsep apabila Gerindra diminta membantu pemerintah.

"Sementara belum ada. Kami tidak bicara orang per orang kami masih bicara konsep membantu pemerintah kalau dianggap perlu membantu pemerintah," ujar Dasco melalui pesan singkat, Rabu (31/7/2019).

Dasco menyebut, ada tiga konsep yang diajukan kepada Jokowi. Konsep ketahanan pangan, energi, sampai ketahanan ekonomi. Menurut Dasco, saat menawarkan konsep itu, Prabowo tidak menyertakan nama kader Gerindra untuk menjadi menteri.

"Konsep mengenai ketahanan pangan, energi, ketahanan ekonomi ini yang sedang kami siapkan. Kami tidak bicara orang per orang dan belum sodorkan nama-nama," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jokowi Butuh Menteri Berani

Presiden RI terpilih 2019-2014, Joko Widodo saat menyampaikan pidato Visi Indonesia di SICC, Sentul, Kab Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019). Acara ini dihadiri sejumlah menteri kabinet kerja serta Wakil Presiden terpilih 2019-2024, KH Ma’ruf Amin. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku, sudah mempersiapkan menteri yang berani untuk memimpin lembaga dan kementerian. Tujuannya, agar meningkatkan kinerja para aparatur sipil negara (ASN).

"Oleh sebab itu, butuh menteri-menteri yang berani," tegas Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu 14 Juli 2019.

Jokowi pun mengimbau kepada semua seluruh jajaran pemerintahan untuk membangun nilai-nilai baru dalam bekerja. Harapannya, agar para pekerja bisa mengikuti perkembangan zaman, tentunya yang menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

"Ini menuntut kita untuk beradaptasi pada perkembangan zaman," ucap Jokowi.

Jokowi mengaku, perlu adanya reformasi di sistem birokrasi Indonesia. Misalnya dengan menyederhanakan lembaga hingga pola kerja yang tidak inovatif.

"Reformasi struktural agar lembaga menjadi sederhana, semakin simpel, semakin lincah. Kalau pola pikir, kalau mindset birokrasi tidak berubah, saya pastikan akan saya pangkas," ungkap Jokowi.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya