Liputan6.com, Jakarta Romeo Juliet nampaknya bukanlah satu-satunya kisah cinta romantis sekaligus tragis yang membuat pembacanya beruraikan air mata. Sekitar tahun 2007 lalu, tim arkeolog menemukan sepasang tengkorak dalam posisi berpelukan di Mantua, Italia bagian utara.
Baru pada tahun 2013, para ilmuwan kemudian meneliti lebih lanjut temuan pasangan tengkorak tersebut. Tengkorak tersebut diduga adalah sejoli yang meninggal dalam keadaan berpelukan.
Baca Juga
Advertisement
Penelitian menyebutkan bahwa tengkorak perempuan itu menemui ajalnya saat berusia 20 tahunan, sedangkan sang pasangan berusia sekitar 30 hingga 45 tahun. Sementara itu, usia tengkorak disebut-sebut telah berusia 6000 tahun saat diteliti oleh ilmuwan.
Kendati telah berusia ribuan tahun, kisah pasangan tengkorak berpelukan itu baru dipublikasikan sekitar satu dekade yang lalu. Dilansir Liputan6.com dari laman Ancient Origins, Rabu (31/7/2019), temuan tersebut dijuluki dengan istilah Lovers of Valdaro.
Diabadikan di museum
Kini, istilah tersebut digunakan sebagai nama sebuah desa kecil di Mantua, Italia bagian utara. Desa tersebut adalah tempat pertama kali ditemukannya Lovers of Valdaro. Tim arkeolog yang dikepalai oleh Elena Maria Menotti menyebutkan bahwa pasangan tengkorak tersebut berhadapan satu sama lain dengan lengan serta kaki yang berhimpitan.
Peneliti juga mengungkapkan bahwa tak ada tanda-tanda kekerasan ditemukan pada kedua pasang tengkorak itu. Setelah dilakukan pemeriksaan pada tulang, postur asli dari tengkorak laki-laki lebih pendek dari tengkorak perempuan, yakni sekitar 158 cm.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, ilmuwan mendapati adanya bekas tusukan panah di tulang belakang tengkorak laki-laki. Sejauh ini, sayangnya hanya ada sedikit temuan fakta yang didapatkan dari penelitian tengkorak Lovers of Valdaro. Lovers of Valdaro sempat dipajang di Museum Arkeologi di Mantua pertama kali pada tahun 2011 silam.
Namun, tengkorak yang awalnya ditemukan dalam posisi berpelukan itu telah ditempatkan dalam posisi normal layaknya jasad manusia pada umumnya. Temuan sejarah tersebut juga dibuka untuk umum.
Advertisement