Indonesia Perjuangkan Kuota Haji Naik Jadi 250 Ribu Orang

Indonesia telah menyampaikan surat resmi terkait panjangnya daftar antrean hingga 20 bahkan 40 tahun untuk bisa naik haji dari Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2019, 07:39 WIB
Jemaah haji Indonesia tiba di Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz. Darmawan/MCH

Liputan6.com, Jakarta - Pada 2019 ini, Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 231 ribu. Rinciannya adalah haji reguler sebanyak 214 ribu dan haji khusus 17 ribu. Dari jumlah tersebut, terdapat tambahan kuota 10.000.

Dilansir dari Antara, Kamis (1/8/2019), Indonesia sedang memperjuangkan kuota haji hingga mencapai angka 250 ribu orang pada tahun berikutnya.

Hal tersebut dilakukan melalui jalur diplomasi haji yang terus dilakukan Indonesia dengan Pemerintah Arab Saudi.

Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel mengaku telah berkomunikasi dengan otoritas yang menangani haji di Arab Saudi, kuota 231 ribu tahun ini telah ditetapkan sebagai kuota haji permanen bagi Indonesia.

Namun, Agus berharap angka tersebut akan bertambah hingga 250 ribu sesuai arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Kami berharap karena kami mintanya berdasarkan arahan Presiden Jokowi, Indonesia tahun ini idealnya di angka 250 ribu kuota sehingga kami masih ada lagi tugas untuk angka 19 ribu dari 231 ribu ini. Insyaallah tahun-tahun ke depan kita akan selalu melakukan diplomasi haji," ucap dia.

Menurut Agus, pihaknya telah menyampaikan surat resmi terkait panjangnya daftar antrean hingga 20 bahkan 40 tahun untuk bisa naik haji dari Indonesia.

"Pemerintah Saudi tahu Indonesia negara muslim terbesar, sehingga dan sudah selayaknya mendapatkan privilege ini," kata Agus.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Libatkan Banyak Lembaga

Jemaah Haji Indonesia di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Darmawan/MCH

Agus mengatakan terkait hal tersebut, pihaknya melibatkan 15 lembaga, termasuk Kemenlu, Kemendagri, Kementerian Haji dan Umrah, dan juga lembaga lain yang terkait.

Menurut Agus, usaha penambahan kuota haji begitu rumit karena melibatkan dialog antarperadaban, dialog antarbudaya, dan dialog antarkultur.

Oleh karena itu, Agus berpendapat bahwa diplomasi penambahan kuota haji merupakan tugas bersama, khususnya Kementerian Agama dengan KBRI.

"Kita akan melakukan pendekatan-pendekatan dengan Saudi, jadi bertambahnya kuota harus diimbangi dengan fasilitas yang ada di Saudi ini, dan Saudi begitu serius membuat semacam terobosan dan inovasi baru, salah satunya adalah inovasi toriq Makkah atau Makkah Road jadi Indonesia menjadi penikmat pertama tahun lalu," pungkas Agus.

 

(Nabila Bilqis)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya