Saling Sindir Anies-Nasdem Gara-Gara Sampah

Anies menilai, Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus berniat menyerang dirinya dengan masalah sampah.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Agu 2019, 00:01 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hubungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Fraksi Nasdem DPRD DKI memanas gara-gara permasalahan sampah di ibu kota. Anies menilai, Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus berniat menyerang dirinya dengan masalah sampah.

Polemik ini bermula saat Fraksi Nasdem meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membantu Pemerintah Provinsi DKI mengelola sampah di Jakarta. Fraksi Nasdem juga menyinggung anggaran pengelolaan sampah DKI yang besar tapi masih berantakan.

Alih-alih membela diri, Anies justru balik menyindir Bestari terkait pengelolaan sampah Jakarta. Menurutnya, yang diceritakan Bestari adalah masalah sampah Jakarta yang sudah ada sejak lama, bukan soal inovasi barunya.

"Sebetulnya Beliau, Bapak Bestari itu menceritakan pengelolaan sampah selama ini. Saya sedang mengubah. Sebelum saya bertugas tidak ada ITF (intermediate treatment facility), Sekarang kita mulai ada ITF. Lagi diproses," kata Anies di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2019).

Anies mengatakan, saat ini pihaknya justru tengah berjuang menangani permasalahan sampah di Jakarta. Dari sebelumnya tidak ada ITF, hingga saat ini sudah mulai berjalan.

"Kedua di Bantar Gebang ada pengelolaan dari sampah jadi energi, itu dulu belum ada. Jadi, Pak Bestari itu bicarakan Jakarta yang dia ikut tanggung jawab kemarin. Jadi, Beliau suka lupa nih," ujarnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudataan itu menilai, Bestari berniat menyerang dirinya dengan masalah sampah, tapi yang ada justru menyerang Gubernur DKI sebelumnya.

"Maunya nyerang gubernur sekarang, padahal dia nyerang gubernur sebelumnya itu. Yang saya terima saat ini adalah kenyataan yang ada sejak kemarin," ucap Anies.

Menurutnya, masalah sampah di Jakarta sudah ada sejak dirinya belum menduduki kursi DKI-1. Oleh karena itu ia menyebut serangan Bestari tidak tepat.

"Jadi yang dikatakan Pak Bestari mungkin maksudnya mau nyerang gubernur sekarang tapi justru nyerang gubernur-gubernur sebelumnya. Jadi hati-hati Pak Bestari tuh," ujar Anies.

Selain itu, Anies mengaku mengapresiasi jawaban Wali Kota Risma yang ingin membantu Jakarta. Namun, Anies meminta agar masalah Jakarta biar menjadi tanggung jawab Pemprov dan DPRD DKI.

"Kita apresiasi pada perhatian dan lain-lain. Kemudian biarlah Jakarta diurus oleh DPRD DKI, oleh Pemprov Jakarta. Jadi Pak Bestari itu mungkin lagi siap-siap mau pensiun tuh," tandas Anies.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:


Bantah Serang Anies

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memeriksa kondisi tempat sampah saat membantu membersihkan sisa residu gas air mata dari badan jalan MH Thamrin dekat Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis (23/5/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Nasdem merespons pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait persoalan sampah. Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus menegaskan, pihaknya tidak bermaksud menyerang Anies Baswedan dengan isu sampah.

"Pertama, bahwa tidak ada niatan kami yang berangkat itu menyerang gubernur, apalagi serang Pak Anies sebagai pribadi, tidak ada sama sekali," kata Bestari saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Menurut Bestari, sudah menjadi tugasnya sebagai DPRD DKI untuk menjalankan fungsi pengawasan dan kritik.

"Tugas anggota DPRD itu bersinergi dengan gubernur. Bukan menyerang gubernur, Pak Anies enggak mungkin ngomong kaya gitu," ucapnya.

Bestari menceritakan hasil pertemuannya dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beberapa waktu lalu. Menurut Bestari, Jakarta bisa belajar pengelolaan sampah pada kota pahlawan itu. Karena itu ia meminta Risma bersedia membantu Jakarta.

Politikus Partai Nasdem itu, menilai tidak ada yang salah dengan permintaannya kepada Risma. Bestari bahkan membandingkan proyek Intermediate Treatment Facility (ITF) yang melibatkan investor asing dengan rencana Risma membantu DKI.

"Masa anak dalam negeri kita sendiri enggak boleh bantu. Kemudian kalah kita lihat ITF, ITF itu kan investor asing yang masuk, justru masa yang masuk dalam negeri kemudian disalahkan. Yang di luar negeri diselamatdatangkan. Kan Pak Anies enggak suka asing, gitu kan. Tapi ternyata kan pakai asing juga," ucap Bestari.

"Kan menangani (ITF) orang asing pak, yang tangani ITF itu dari Finland atau mana gitu," imbuhnya.

 


Risma Tertawa

Walikota Surabaya Risma Triharini (Liputan6.com/JohanTallo).

Sebuah video memuat suasana pertemuan antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma dengan Anggota DPRD DKI Jakarta di ruang sidang Wali Kota Surabaya beredar viral di media sosial.

Dalam video itu, Risma terlihat tertawa saat mengetahui anggaran penanganan sampah di Jakarta jumlahnya mencapai Rp 3 triliun lebih.

Terkait hal itu, Ketua Fraksi Partai Nasdem, Bestari Barus yang turut hadir dalam pertemuan itu mengatakan, Risma memang agak kaget saat mengetahui jumlah anggaran penanganan sampah DKI.

"Beliau agak terkesima saja. Ya wajarlah, DKI itu kan besar," kata Ketua Fraksi Nasdem Bestari Barus saat dikonfirmasi, Selasa (30/7/2019).

Meski demikian, Bestari menyatakan anggaran pengelolaan sampah yang besar juga dipengaruhi jumlah warga yang banyak.

"Kan penduduknya jauh lebih banyak. Jadi produksi sampahnya lebih besar gitu lho," ucapnya.

Bestari menyatakan, studi banding di Kota Surabaya diperlukan, salah satunya untuk mempelajari sistem tipping fee pengelolaan TPS (tempat pembuangan sampah) di sana.

"Studi banding itu sekalian mempelajari bagaimana pola pengelolaan di sana dan bagaimana urusan tipping fee mereka bayarkan," ucap dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya