Bentuk Manajemen Talenta, Jokowi Ingin Anak Muda Indonesia Taklukkan Dunia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana membentuk wadah manajemen talenta untuk menghasilkan sumber daya berkualitas.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2019, 02:32 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (7/11). Jokowi miminta pemenuhan perumahan bagi ASN, TNI, dan Polri diperhatikan juga aksesbilitas ke tempat kerja. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana membentuk wadah manajemen talenta untuk menghasilkan sumber daya berkualitas. Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Ricky Pesik menjelaskan, bahwa kaum milenial harus diberi ruang untuk pembangunan negara kedepan.

Hal itu disampaikan dalam diskusi rumah milenial Indonesia bertajuk 'membedah visi manajemen talenta presiden Jokowi dalam membangun sumber daya manusia berkualitas' di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2019).

"Sebuah akselerasi yang memungkinkan, bagaimana talenta nasional mendapat ruang yang lebih luas dalam pembangunan nasional, sehingga memberikan kontribusi akselerasi ekonomi yang makin signifikan," kata Ricky.

Kemudian, visi ke depan ialah melahirkan anak muda yang mampu menaklukan dunia dengan bakat yang dimiliki. Oleh karena itu, Jokowi membentuk lembaga manajemen nasional.

"Visi ke depan memang melahirkan anak-anak yang bisa menaklukan dunia, itu mimpi Pak Jokowi dengan bentuk lembaga manajemen talenta nasional," jelasnya.

 


Butuh Terobosan dan Keberanian

Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas di Istana Bogor, Senin (22/10).Ratas tersebut membahas persiapan OOC (Our Ocean Conference 2018) yang akan di selenggarakan di Bali. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurutnya, pemerintah ke depan mempunyai pekerjaan rumah besar lantaran memasuki revolusi industri 4.0. Maka dari itu, manajemen talenta punya aspek tersendiri.

"Manajemen talenta ada aspek tersendiri. Tantangan ke depan menghadirkan ekosistem 4.0 membutuhkan terobosan dan keberanian yang progresif. Ini yang menjadi PR terbesar kita," imbuh Ricky.

Selanjutnya, manajemen talenta harus didukung birokrasi yang sederhana supaya target bisa cepat tercapai. Ricky menyebut, tata kelola birokrasi menjadi perhatian untuk kelancaran manajemen talenta.

"PR besar talenta ini harus didukung oleh kebijakan yang memungkinkan mereka untuk akselerasi, perlu birokrasi untuk mendukungnya. Ini juga masih menjadi perhatian," pungkasnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya