Liputan6.com, Turin- Juventus membuat kecewa pecinta sepak bola di Korea Selatan. Tur I Bianconeri di Seoul bulan lalu berujung kecaman dan kemungkinan gugatan hukum.
Publik Korsel kecewa berat dan merasa tak dihargai oleh Juventus. Pasukan Maurizio Sarri berada di Korsel hanya kurang dari 12 jam saja.
Baca Juga
Advertisement
Juventus tiba lima jam sebelum kick-off digelar. Akibatnya Juventus terlambat datang ke stadion. Mereka baru hadir 15 menit setelah waktu kick-off. Pertandingan pun molor selama satu jam.
Tak hanya itu, acara meet and greet Juventus sebelum pertandingan juga berantakan. Puncak kekesalan publik Korea Selatan terjadi manakala Cristiano Ronaldo sama sekali tak dimainkan Juventus.
Padahal dalam kontrak dengan promotor, Juventus berkewajiban memainkan Ronaldo setidaknya selama 45 menit. Penonton yang datang ke stadion pun kecewa berat Ronaldo tak bermain.
Penonton pun berencana menuntut Juventus. Selain itu, Liga Korea juga telah mengirimkan surat protes kepada Juventus. K League menilai Juventus arogan.
Surat tersebut kemudian langsung dibalas oleh Presiden Juventus, Andrea Agnelli. Dia menjelaskan mengapa tur di Korsel begitu berantakan.
Surat Agnelli
"Setiap pemain hadir di Korea, memainkan pertandingan, kecuali satu: Cristiano Ronaldo, yang diwajibkan, menurut saran staf medis kami, untuk beristirahat karena kelelahan otot setelah pertandingan Nanjing (melawan Inter Milan) yang hanya 48 jam sebelum di Seoul," tulis Agnelli dalam surat balasan kepada K League seperti diberitakan Reuters.
"Oleh karena itu, Tuan Presiden, saya pasti menolak tuduhan Anda tentang perilaku yang tidak bertanggung jawab, kesombongan, pengabaian terhadap penggemar, yang selalu kami hormati. Tidak ada satupun orang di Juventus ingin membawa reputasi buruk kepada K League, Federasi Sepak Bola Korea dan AFC."
Advertisement
Tak Dikawal
Agnelli beralasan Juventus sampai telat datang ke stadion karena terjebab kemacetan karena tidak mendapat pengawalan sama sekali.
"Juventus tiba di hotel pukul 4.30 sore. Tidak ada waktu untuk beristirahat atau mengadakan kegiatan pra-pertandingan reguler. Tidak ada pengawalan polisi yang diberikan ke bus Juventus. Lalu lintas sangat sibuk dan pelatih terjebak macet selama hampir dua jam, sesuatu yang belum pernah terjadi dalam pengalaman kami di seluruh dunia," tegas Agnelli.