Liputan6.com, Los Angeles - Film Quentin Tarantino yang terbaru, Once Upon a Time in Hollywood, ternyata membuahkan kekecewaan untuk anak Bruce Lee. Pasalnya, mendiang aktor legendaris yang mendapat gelar Sang Naga ini dianggap telah ditampilkan secara kurang layak dalam film tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan The Wrap yang dirilis pada Senin (29/7/2019) lalu, Shanon Lee, sang putri sedih melihat ayahnya ditampilkan sebagai seseorang yang sok jagoan dan arogan.
(Paragraf berikut mengandung spoiler)
Baca Juga
Advertisement
Dalam Once Upon a Time in Hollywood, tokoh Cliff Booth yang dimainkan oleh Brad Pitt berduel dengan Bruce Lee (Mike Moh) dalam sebuah acara TV. Meski sempat kalah di babak pertama, Cliff Booth akhirnya berhasil menghajar Bruce Lee, bahkan membuatnya tak berdaya.
Shanon Lee menyayangkan penggambaran sang ayah di Once Upon a Time in Hollywood. Sebagai seorang aktor Asia-Amerika, ia mengatakan Bruce Lee justru harus berjuang jauh lebih keras demi mendapatkan pengakuan, bila dibandingkan aktor kulit putih.
"Aku mengerti mereka mencoba membuat karakter Brad Pitt sebagai jagoan yang bisa mengalahkan Bruce Lee. Tapi mereka seharusnya tidak memperlakukan dia seperti yang orang-orang kulit putih lakukan saat ia masih hidup," tutur Shanon menambahkan.
Jauh dari Sosok Asli
Shanon Lee menambahkan bahwa penggambaran Bruce Lee dalam film ini sangat jauh dari aslinya. Ia mengatakan bahwa semasa hidup, bila mendapat tantangan Bruce Lee justru sering memilih menghindari pertarungan.
"Di film ini, ia (tokoh Bruce Lee) dengan segala kesombongannya yang lebih dulu menantang Brad Pitt. Ini bukanlah dirinya yang sesungguhnya," tutur Shanon.
Shanon Lee mengatakan bahwa selama ini ia selalu berusaha melestarikan warisan Bruce Lee. Termasuk sisi manusiawi dan cara hidup sang legenda.
"Tapi semuanya seperti disiram ke toilet berkat penggambarannya di film ini, yang membuat ayahku bagai samsak yang arogan," tuturnya.
Advertisement
Karikatur
Shanon Lee mengatakan ia tak mempermasalahkan Mike Moh, pemeran Bruce Lee di Once Upon a Time in Hollywood. Ia menyebut aktor ini cukup berhasil menampilkan suara dan sejumlah gestur ayahnya.
"Tapi kurasa ia diarahkan untuk menjadi sebuah karikatur," tuturnya.