BPS: Tarif Batas Atas Turun, Jumlah Penumpang Pesawat Naik

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Juni 2019 sebanyak 7,0 juta orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2019, 15:00 WIB
Pesawat maskapai Lion Air terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/5/2019). Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi antara Kementerian Bidang Perekonomian dan Kementerian Perhubungan memutuskan tarif batas atas tiket pesawat turun sebesar 12-16 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Juni 2019 sebanyak 7,0 juta orang. Jumlah ini naik 33,55 persen dibandingkan bulan sebelumnya Mei 2019 yang tercatat hanya 5,3 juta orang.

"Bisa dipahami ketika jumlah penumpang angkutan udara pada Juni 2019 naik. Di satu sisi karena kebijakan penurunan Tarif Batas Atas (TBA) pada Mei 2019 lalu mulai berdampak," kata Kepala BPS Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (1/7).

 

Suhariyanto mengatakan, kenaikan jumlah penumpang tersebut terjadi diseluruh bandara utama yang meliputi Bandara Juanda Surabaya 60,20 persen, Ngurah Rai Denpasar 58,91 persen, Kualanamu Medan 57,87 persen, Hasanudin Makasar 38,07 persen dan Soekarno Hatta Jakarta 22,94 persen.

Adapun jumlah penumpang domestik terbesar melalui Soekarno Hatta Jakarta yakni mencapai sebanyak 1,6 juta orang atau 22,36 persen dari total penumpang domestik, diikuti Juanda Surabaya 607,0 ribu orang atau 8,65 persen.

Sementara itu secara kumulatif angkutan udara domestik Januari-Juni 2019 tercatat sebanyak 36,5 juta orang. Angka ini turunsebesar 20,53 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 45,9 juta orang.

"Jumlah terbesar tercatat di Soekarno Hatta mencapai 8,8 juta orang atau 24,09 persen dari keseluruhan penumpang domestik, diikuti Juanda Surabaya 2,9 juta orang atau 8,07 persen," katanya.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penumpang Penerbangan Internasional

Aktivitas pekerja dan calon penumpang di ruang tunggu Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (9/8). Seperti diketahui sekitar pukul 00.01 WIB, terminal 3 resmi beroperasi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sedangkan untuk penumpang angkutan udara ke luar negeri atau internasional pada Juni 2019 mencapai 1,6 juta penumpang. Angka tersebut mengalami kenaikan 9,14 persen dibandingkan bulan sebelumnya tercatat hanya 1,4 juta orang.

Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Bandara Juanda Surabaya 24,94 persen, Kualanamu Medan 22,15 persen, Soekarno Hatta Jakarta, 11,44 persen, da Ngurah Rai Denpasar sebesar 0,87 persen. Sedangkan penurunan terjadi di Bandara Hasanudin Makasar sebesar 20,00 persen.

Adapun selama Januari -Juni 2019, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 8,9 juta orang atau naik 2,88 persen dibandingkan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Jumlah penumpang ke luar negeri terbesar melalui Soekarno Hatta Jakarta mencapai 3,8 juta orang atau 42,06 persen dari jumlah seluruh penumpang ke luar negeri diikuti Ngurah Rai Denpasar 3,2 juta orang atau 36,33 persen.

 


Soal Tiket Murah, Maskapai Diminta Lebih Transparan

Ilustrasi tiket pesawat (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Pemerintah meminta maskapai berbiaya hemat atau Low Cost Carrier (LCC) dalam hal ini Citilink dan Lion Air untuk transaparan dalam penjualan tiket pesawat murah.

Hal ini menyusul arahan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution yang telah mengeluarkan kebijakan kepada maskapai LCC untuk melakukan penyesuaian harga tiket pesawat sebesar 50 persen dari Tarif Batas Atas (TBA) yang diberlakukan per 11 Juli 2019.

Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono menyebutkan pihaknya telah melakukan monitoring dengan cara mencoba memesan tiket dengan harga murah tersebut. Adapun penjualan tiket murah ini hanya berlaku pada Selasa, Kamis dan Sabtu mulai pukul 10.00-14.00 waktu setempat.

"Kami mencoba, apakah betul harganya (sudah turun)? Dari sampling pengetesan, gak ada seat yang penurunan," kata dia, di kantornya, Senin (22/7/2019).  

Dia menjelaskan, bisa saja hal itu karena tiket murah yang jatahnya hanya 30 persen dari total seat sudah penuh. Namun dia meminta maskapai untuk menerapkan transaparansi dalam penjualan tiket murah tersebut.

"Masalahnya, transaparansi alokasi itu harus ditangguhkan dalam sistem," ujarnya.

Dengan adanya transparansi, lanjutnya, akan terlihat apakah tiket pesawat murah disediakan atau dijual sesuai kuota yang telah ditentukan atau tidak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya