Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) akan menjamu Chelsea di Old Trafford pada pekan pertama Liga Inggris 2019/20. Duel tersebut bakal berlangsung pada 11 Agustus mendatang.
Ini akan menjadi pertarungan ke 166 bagi MU dan Chelsea. Dari pertemuan sebelumnya, Setan Merah, julukan MU, mengantongi 66 kemenangan dan 47 hasil imbang. Sedangkan Chelsea mencatatkan 52 kemenangan.
Baca Juga
Advertisement
Jelang pertandingan tersebut, MU menjalani lima laga pramusim. Semuanya berakhir dengan kemenangan, empat di antaranya berhasil mencatatkan clean sheet.
Kendati demikian, manajer Setan Merah, Ole Gunnar Solskjaer belum puas dengan kinerja Paul Pogba dan kawan-kawan. Setidaknya, masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diperbaiki Solskjar.
Apa saja tugas Solskjaer untuk memperbaiki permainan MU jelang menghadapi Chelsea. Simak di halaman selanjutnya.
Perbaiki Sentuhan Akhir
Kendati mencatatkan lima kemenangan di sesi pramusim, MU masih bermasalah dengan sentuhan akhir. Solskjaer melihat lini serang Setan Merah masih tumpul saat menghadapi Kristiansund.
Dalam laga uji coba yang berlangsung pada Rabu (31/7/2019) di Ullevaal Stadion, Oslo, MU hanya menang 1-0 atas Kristiansund. Padahal, Setan Merah, sebutan MU, punya 26 peluang untuk mencetak gol, 11 di antaranya on target, tapi hanya mencetak gol melalui titik penalti.
"Saya sudah katakan dalam konferensi pers bahwa kita harus lebih kritis lagi di depan gawang. Di situlah Anda bisa memenangkan pertandingan. Banyak peluang besar diraih pada babak kedua, dan kami seharusnya menyelesaikan peluang itu dengan baik," kata Solskjaer, seperti dilansir dari situs resmi klub.
Advertisement
Temukan Chemistry Pemain MU
Ketika melawan Kristiansund, MU sempat kesulitan membangun serangan. Hal itu dilihat Solskjaer ketika Jesse Lingard dan Nemanja Matic sulit mengalirkan bola ke pemain depan Setan Merah.
Tak hanya itu, Marcus Rashford hingga Anthony Martial juga sering gagal menuntaskan umpan Luke Shaw dan Daniel James menjadi gol. Tercatat ada tiga peluang emas yang gagal dimanfaatkan oleh Rashford untuk mencetak gol.
"Kami harus membentuk chemistry agar pola yang ingin kami gunakan bisa bekerja dengan baik. Ini bukan masalah besar, tapi tetap saja hal itu merupakan sesuatu yang harus diperbaiki," ucap manajer asal Norwegia tersebut.
Menentukan Kapten MU
Setelah Antonio Valencia meninggalkan Old Trafford, posisi sebagai kapten MU belum ada yang menjabat. Sejauh ini, ada tiga pemain yang menjadi kandidat kuat menjadi kapten Setan Merah, yakni Ashley Young, David De Gea, dan Paul Pogba.
Kendati Young merupakan pemain senior di skuat Setan Merah, pemain asal Inggris itu sulit menjadi kapten MU. Pasalnya, sebagian fans Setan Merah tidak menyukai kehadiran pria berusia 34 tahun tersebut.
David De Gea pun bisa menjadi kapten MU. Posisinya sebagai kiper memudahkan dia memberi instruksi kepada para pemain Setan Merah.
Sementara Pogba, ban kapten bisa dijadikan Solskjaer sebagai penghalang sang pemain meninggalkan MU. Menjadi kapten bisa menjadi tantangan baru untuk Pogba yang dikabarkan hengkang ke Real Madrid.
Advertisement
Selesaikan Transfer Secepatnya
Pekerjaan terakhir yang harus diselesaikan Solskjaer adalah menyelesaikan proses transfer pemain. Dengan tujuh hari tersiksa di bursa transfer Liga Inggris, Solskjaer harus bekerja cepat untuk menyelesaikan proses transfer Bruno Fernandes dan Paulo Dybala.
"Kami sedang mengerjakan satu sampai dua transaksi. Masih ada beberapa hari sebelum kita memulai laga pertama di liga dan mudah-mudahan kita dapat mengumumkan satu sampai dua wajah baru," ucap Solskjaer.
Selain menyelesaikan pemain yang akan datang, Solskjaer juga harus bergerak cepat membuat keputusan soal masa depan Romelu Lukaku. Striker Timnas Belgia itu dikabarkan bakal hengkang ke Inter Milan atau Juventus.
Saksikan video pilihan berikut ini: