Tim Pengawas Ibadah Haji Tiba di Arab Saudi, Ini Tugasnya

Tim pengawas pelaksanaan ibadah haji berasal dari lintas instansi.

oleh Nurmayanti diperbarui 01 Agu 2019, 16:20 WIB
Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemenag Muhamad Tambrin di Jeddah. Darmawan/MCH

Liputan6.com, Jeddah - Tim pengawas pelaksanaan ibadah haji dari Kementerian Agama (Kemenag) tiba di Arab Saudi pada Rabu (31/7/2019) sore. Sebanyak dua tim yang masing-masing terdiri dari 10 orang akan bertugas memantau langsung layanan jemaah haji Indonesia di Tanah Suci.

Demikian diungkapkan Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemenag Muhamad Tambrin di Jeddah. Dia menuturkan pengawasan merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Agama (PMA) nomor 41/2016.

"Kita menurunkan dua tim tim. Pertama sebanyak 10 orang yang dipimpin oleh Inspektur wilayah 1. Kemudian selanjutnya tim kedua yang langsung kita juga membawa sebanyak 10 orang," ujar dia, seperti dikutip Kamis (1/8/2019).

Pengawasan layanan mulai dari akomodasi katering, transportasi serta pelaksanaan ibadah haji. Pengawasan ini berlaku di semua wilayah pelaksanaan ibadah haji, yakni Makkah, Madinah, Jeddah dan Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Tim pengawas berasal dari lintas instansi. Internal Kementerian Agama, Badan Pusat Statistik, Kementerian Kesehatan, Badan Pemeriksa Keuangan dan anggota dewan pusat serta daerah.

Dia berharap layanan pelaksanaan ibadah haji pada tahun ini lebih baik dari sebelumnya.

Kalau saat di lapangan, tim menemukan ada masalah atau kekurangan, maka tim akan langsung memberikan rekomendasi perbaikan saat itu juga. Kedua tim akan bekerja selama 25 hari masing-masing.

"Mudah-mudahan tim internal di Kementerian Agama melakukan pengawasan, pendampingan, memberikan informasi yang terbaik untuk perbaikan peningkatan jemaah haji," dia menandaskan.

 


Menag Imbau Jemaah Haji Indonesia Jaga Kondisi Jelang Wukuf

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin di Makkah. Bahauddin/MCH

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengimbau jemaah haji Indonesia untuk menjaga kondisi kesehatan dan fisik menjelang wukuf sebagai puncak musim haji.

“Saya mengimbau kepada jamaah haji Indonesia untuk tidak terlalu memforsir ibadah umrah dan lain sebagainya karena kita harus benar-benar mempersiapkan diri untuk wukuf karena puncak haji adalah wukuf di Arafah,” ujar dia di Makkah, Kamis (1/8/2019).

Menag yang juga penanggung jawab misi haji Indonesia mengatakan sebagian besar jemaah dari berbagai belahan dunia telah tiba di Makkah. Kota Suci ini pun sudah sangat padat seiring akan dilaksanakannya puncak musim haji sekitar satu pekan ke depan.

“Tinggal beberapa saja yang masih berada di Madinah tapi sebagian besar sudah di Makkah. Jadi memang kepadatan Makkah luar biasa,” jelas dia.

Delegasi Amirul Hajj sendiri turut merasakan ikut berdesakan saat melakukan umrah wajib sesaat setelah tiba di Kota Makkah dari Madinah.

“Jadi mudah-mudahan masing-masing setiap kita itu bisa mengukur kemampuan diri sendiri menjaga kesehatan dengan baik. Makan yang cukup, istirahat yang cukup sehingga lalu kemudian stamina kita bisa terjaga dengan baik sehingga pada saat puncaknya nanti wukuf kemudian mabit di Muzdalifah, di Mina bisa dilakukan dengan sempurna,” dia menambahkan.

Sejauh ini banyak jemaah yang berupaya mengoptimalkan kesempatan beribadah selagi berada di Makkah meskipun Masjidil Haram sudah sangat padat.

Bahkan ada di antara mereka yang kerap kali memaksakan diri untuk berkali-kali melaksanakan umrah tanpa mempedulikan kondisi tubuhnya. Sehingga kerap petugas haji menemukan jemaah yang sakit saat melaksanakan ibadah di Masjidil Haram.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya