Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menceritakan pengalamannya saat kuliah di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya. Ia bersyukur pernah kuliah di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.
Alumni Fisip Unair Surabaya ini merasa mendapatkan banyak tempaan di kampus tersebut sehingga mampu menjadi seorang pemimpin.
"Dan, saya yang merasa dibesarkan, dibimbing, dikawal, oleh Unair. Saya merasa tempaan itu bisa memberikan penguatan kita di berbagai lini, dalam berbagai tantangan. Saya rasa aspek leadership terbangun dengan kuat ketika saya mengikuti proses belajar mengajar di Fisip Unair," tutur dia saat hadir dalam pengukuhan mahasiswa baru Unair di Airlangga Convention Center, Kamis (1/8/2019), seperti dikutip dari suarasurabaya.net.
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan, Unair telah membangun identitas yang kuat pada setiap mahasiswa, utamanya mahasiswa baru. Ia menilai, nilai-nilai excellent dan kesederhanaan perlu dibangun pada setiap mahasiswa.
"Saya rasa kita butuh bangun karakter yang bisa terinternalisasi bagi seluruh mahasiswa terutama saat mereka masuk kampus di awal-awal begini," ujar dia.
Tak hanya memberikan sambutan di Universitas Airlangga, ia juga sebagai perwakilan orangtua mahasiswa. Hal ini karena anak bungsunya, Ali Mannagalli tercatat sebagai mahasiswa baru di Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya pada 2019.
Khofifah meminta agar anaknya tak perlu membawa identitas sebagai anak seorang Gubernur Jawa Timur.
"Sebetulnya, saya ingin anak saya tidak usaha membawa identitas sebagai anak seseorang yang kebetulan punya mandat di Pemerintah Provinsi (Gubernur Jawa Timur-red). Biarlah dia jadi dirinya sendiri," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gubernur Khofifah Minta Perusahaan Berinovasi Kelola Sampah
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur (Jawa Timur), Khofifah Indar Parawansa menekankan, pentingnya pengelolaan lingkungan terutama sampah agar menjadi bermanfaat.
Khofifah Indar Parawansa menuturkan, perlu inisiasi, inovasi teknologi yang bisa mengelola sampah, tidak sekadar menjadi kompos dan gas. Akan tetapi, hingga energi sehingga bisa menjadi sumber listrik.
Lebih lanjut Khofifah mengajak kepada semua pihak yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan untuk terus mengampanyekan kepedulian terhadap lingkungan.
"Teruslah menyemai tradisi untuk mengajak murid-murid di masing-masing unit pendidikan, bahwa mereka hidup sehat karena bersahabat dengan alam," imbuh dia, seperti ditulis Senin, 29 Juli 2019.
Terkait laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup tahun 2019, PT Bumi Suksesindo (BSI), anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk, mempunyai jurus jitu mengenai tata cara pengelolaan lingkungan di areal perusahaan tersebut.
Dari kerja keras serta komitmen yang tinggi, BSI menuai buah dari usahanya tersebut dengan kembali menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, atas Laporan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2019.
Penyerahan piagam penghargaan bertepatan dengan puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Jawa Timur di Kompleks Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Probolinggo, diserahkan Khofifah Indar Parawansa kepada Direktur PT BSI, Cahyono Seto, Minggu 28 Juli 2019.
Cahyono Seto menuturkan, selama ini pihaknya telah mengelola dan memantau lingkungan secara rutin. Pengelolaan dan pemantauan lingkungan dilakukan secara menyeluruh baik di dalam maupun di luar area penambangan, yang menitikberatkan pada komponen lingkungan berupa tanah, air, udara, flora, dan fauna.
"Kegiatan pencegahan erosi, reklamasi lahan, dan pengelolaan limbah B3 merupakan bagian penting yang selalu dilakukan. Kami merasa senang atas penghargaan yang diterima perusahaannya. Kami sangat bersyukur dengan penghargaan ini yang menunjukkan komitmen kami di bidang lingkungan diakui pemerintah," ujar Seto.
Selain itu, tim juga terus melakukan pemantauan lingkungan area tambang, meliputi tanah, air, dan udara. "Dalam pelaksanaan pemantauan lingkungan, kami melibatkan konsultan independent, dan pemerintah memastikan objektivitas hasil pemantauan," tegas Seto.
Advertisement
Selanjutnya
Hasil pengelolaan dan pemantauan lingkungan tersebut kemudian dilaporkan kepada pemerintah sebagai pihak yang berwenang dalam pengawasan. PT BSI melaporkan hasil pemantauan lingkungannya secara berkala setiap tiga bulan.
Seto menambahkan, sejak awal pihaknya serius untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dengan baik di wilayah operasinya. "Penghargaan ini menambah semangat kami untuk terus meningkatkan program lingkungan yang baik yang sesuai dengan standar nasional, bahkan internasional," pungkas Seto.
Terkait dengan imbauan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk menggalakkan penanaman pohon cemara udang atau cemara laut (Casuarina Equisetifolia) di sepanjang pesisir pantai, PT BSI bahkan telah memulainya sejak 2017.
Sebanyak 4.000 batang cemara udang atau cemara laut, ditanam oleh PT BSI di areal seluas 25 hektar. Diantaranya di wilayah pesisir Lampon dan Purwoharjo, di sepanjang Pantai Pulau Merah, Banyuwangi.
"Kami akan terus melakukan pembibitan cemara udang ini di areal pembibitan tambang, karena itu baik untuk areal alam pantai. Kami juga akan pengayaan vegetasi di areal penanaman di daerah Rawa Jambe. Kami berkomitmen mendukung gerakan penanaman pohon cemara udang oleh Gubernur Jawa Timur,” ujar Corporate Communication Manager PT BSI, T.Mufizar Mahmud.
Selain melakukan pembibitan cemara udang atau cemara laut, PT BSI juga melakukan pembibitan pohon jambu, duwet, nangka, salam dan lainnya. PT BSI siap melakukan kerja sama untuk kegiatan penghijauan lingkungan sekitar maupun luar areal tambang.