Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad akhirnya buka suara terkait perkembangan isu dinamika suksesi kepemimpinan Negeri Jiran yang tengah menjadi sorotan di negara tersebut.
Dalam sebuah komentar terbaru, PM Mahathir menegaskan kembali janjinya untuk membuka jalan bagi pemimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim sebagai penerusnya.
Baca Juga
Advertisement
Komentar itu juga datang setelah saingan Anwar, Menteri Keuangan Malaysia Azmin Ali meminta PM Mahathir agar mengabdi secara penuh selama lima tahun, alih-alih memberikan kekuasaan kepada Anwar seperti yang pernah dijanjikannya.
Menyikapi berbagai dinamika tersebut, PM Mahathir mengatakan, "Saya sudah sepakat bahwa ketika saya turun, dia (Anwar) akan mengambilalih (kepemimpinan) dariku sebagai perdana menteri," ujarnya ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan TRT World.
"Itu adalah janji yang saya buat dan saya akan tetap dengan janji itu," tambah pria berusia 94 tahun tersebut, seperti dikutip dari the Strait Times, Kamis (1/8/2019).
Sejak tahun lalu, Mahathir mengatakan bahwa dia akan mundur antara dua-tiga tahun setelah menjadi perdana menteri Malaysia, menyusul kemenangan koalisi Pakatan Harapan yang mengejutkan dalam pemilihan umum Mei 2018.
Simak video pilihan berikut:
Azmin Ali Sempat Digadang-Gadang Sebagai Calon Kuat
Kendati demikian, baru-baru ini muncul spekulasi bahwa nama lain turut menjadi calon kuat. Ia adalah Azmin Ali, Menteri Perekonomian Malaysia sekaligus Deputi Presiden PKR.
Kegamangan sikap Mahathir yang dinilai menarik-ulur proses suksesi sejak 2018 memberikan kesan bahwa sang perdana menteri ragu dalam menentukan pilihan, antara Anwar atau Azmin.
Penolakan Mahathir untuk berkomitmen pada batas waktu yang jelas tentang kapan ia akan menyerahkan kekuasaan juga menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas pemerintah Malaysia, terutama karena popularitas Pakatan Harapan yang perlahan anjlok.
Mahathir pernah mengatakan bahwa ia akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar --kawan politik, berubah oposisi, untuk kemudian berkoalisi lagi pada pemilu 2018-- terhitung dua tahun sejak Dr M resmi menjabat sebagai PM pada 2018.
Namun tahun ini, Mahathir mengatakan bahwa suksesi jabatan perdana menteri akan dilakukan tiga tahun mendatang.
"Sejauh yang saya ketahui, saya telah berjanji bahwa saya akan mundur dan Anwar akan menggantikan saya," kata Mahathir di Bangkok, Thailand, pada sela-sela KTT ASEAN, seperti dikutip dari CNBC, Senin (24/6/2019).
Advertisement