Kepala BNPB: Semua Pihak Harus Dilibatkan Cegah Karhutla

Menurut Doni, upaya penanganan karhutla begitu sulit dilakukan karena tebalnya komposisi gambut yang menyelimuti permukaan lahan.

oleh Yopi Makdori diperbarui 02 Agu 2019, 03:03 WIB
Letjen Doni Monardo mengikuti pelantikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Istana Negara, Rabu (9/1). Doni Monardo dilantik oleh Presiden Joko Widodo menggantikan Kepala BNPB sebelumnya, Willem Rampangilei. (Liputan6.com/Angga Yuniar

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengajak seluruh elemen bangsa untuk turut mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Karena menurut Doni yang mengutip ucapan Presiden Joko Widodo, cara terbaik menangani kebakaran hutan ialah dengan mencegahnya.

"Kembali lagi sebuah kesadaran dari semua komponen bangsa. Tidak cukup dari pemerintah pusat, tidak cukup besar hanya pemerintah daerah. Semuanya harus bergerak, ulamanya, tokoh-tokoh masyarakat, budayawannya, ahli-ahli bidang lingkungannya, akademisinya, semuanya," tutur Doni usai memberikan penghargaan kepada Pahlawan Lingkungan dan Kemanusiaan di Aula Serbaguna Dr Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (1/8/2019).

Jika tidak demikian, kata Doni, maka karhutla akan terus terulang setiap tahun.

Menurut dia, upaya penanganan karhutla begitu sulit dilakukan karena tebalnya komposisi gambut yang menyelimuti permukaan lahan. Bahkan, ketebalan gambut bisa mencapai 36 meter.

Oleh karenanya, lanjut Doni, ketika terjadi kebakaran dan permukaan atasnya dipadamkan oleh bom air, maka api tidak serta merta langsung padam. Hal itu karena yang padam hanya api di permukaan, sedangkan bara di bawah tidak tertembus.

Saksikan video pilihan di bawah ini


Ulah Manusia

Ilustrasi Kebakaran Hutan (iStockphoto)

"Walaupun sudah lebih dari 30 unit helikopter dikerahkan di lapangan, kebakaran tidak bisa dipadamkan. Jadi faktanya adalah gambut di negara kita itu kedalamannya sangat dalam. Jadi ketika heli dikerahkan itu hanya bisa memadamkan bagian atasnya saja," kata Doni.

Dalam kesempatan itu, Doni juga menyampaikan bahwa 99 persen karhutla terjadi diakibatkan oleh manusia. Maka pekerjaan rumah kedepannya ialah bagaimana mencegah mereka yang tidak bertanggung jawab melakukan pembakaran.

"Upaya saat ini masih kurang. Saya sudah berkunjung ke hampir semua provinsi yang menjadi daerah-daerah rawan karhutla, saya katakan masih kurang. Masih perlu kerja keras," tegas Doni.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya