TNI Terbangkan Pesawat Intai Cari Helikopter M -17 di Papua

TNI memastikan proses pencarian helikopter M-17 belum dihentikan dan masih terus dilakukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Agu 2019, 08:27 WIB
Heli jenis Bell yang digunakan untuk pencarian helikopter MI-17 yang hilang kontak sejak Jumat pekan lalu. (Liputan6.com/Katharina Janur/Kodam Cenderawasih)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pesawat dikerahkan untuk mencari keberadaan Helikopter M-17 milik TNI yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Salah satunya, TNI mengerahkan Pesawat CN-235 (Intai Strategis) milik TNI AU yang diterbangkan dari Skadron Udara 5/Intai Strategis, Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

"TNI juga akan mengerahkan Heli Bell 412 AD dan Boeing 373 Intai Strategis, termasuk CN-235 pendorong logistik yang akan diberangkatkan pada 2 Agustus 2019 melalui Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi seperti dilansir dariAntara, Jumat (2/8/2019).

Sisriadi mengatakan bahwa proses pencarian helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 belum dihentikan dan masih terus dilakukan. 

"Memasuki hari ke-33, TNI masih melakukan pencarian Helikopter MI-17 yang membawa 12 orang, terdiri dari tujuh orang kru dan lima orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos," ucap Sisriadi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Hilang Kontak

Sebelumnya, helikopter nahas itu diketahui hilang kontak saat melintas di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada 28 Juni 2019 sekira pukul 11.44 WIT. Kini keberadaannya diperkirakan ada di punggung Gunung Aprok, Distrik Oksop.

"Tim SAR Darat sedang mendaki Gunung Aprok dan Gunung Mol. Diperkirakan heli ada di balik gunung itu, yakni Gunung Aprok karena bunyi gemuruhnya ada di belakang gunung itu," kata Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf Chandra Dianto ketika dikonfirmasi dari Sentani, Kabupaten Jayapura, Minggu 30 Juni 2019. 

Perkiraan ini didasarkan keterangan warga setempat yang sempat mendengar suara gemuruh.

Menurut dia, Tim SAR Darat menghadapi kondisi geografis yang tidak mudah karena warga setempat tidak pernah masuk ke lokasi tersebut.

"Gunung Aprok disakralkan oleh masyarakat adat setempat. Tadi sudah dilakukan ritual supaya tim bisa masuk," ujar Chandra.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya