Kepulauan Seribu Kena Tumpahan Minyak, Anies Baswedan Panggil Perwakilan Pertamina

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memanggil perwakilan dari Pertamina untuk meminta penjelasan dan mencari solusi pembersihan tumpahan minyak di Kepulauan Seribu.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 02 Agu 2019, 11:17 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi keterangan terkait pengambilalihan pengelolaan air, Gedung Balai Kota Jakarta, Senin (11/2). Pemprov DKI akan mengambil alih pengelolaan air dari PT Aetra Air Jakarta dan PT PALYJA. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu terkena dampak tumpahan minyak dari sumur migas Pertamina. Tumpahan minyak tersebut terjadi sejak Juli 2019 lalu.

Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memanggil perwakilan dari Pertamina untuk meminta penjelasan dan mencari solusi bersama untuk membersihkan tumpahan minyak.

"Ke depan akan ada tim bersama dari Pemprov DKI Jakarta dan Pertamina untuk satu mendatangi masyarakat melihat berinteraksi langsung dan memastikan bahwa apa yang menjadi masalah dari masyarakat kami selesaikan. Jadi kami akan ketemu masyarakat nelayan khsusnya," kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Anies juga mengapresiasi Pertamina yang disebut telah mengambil langkah cepat menangani tumpahan tersebut. "Saya ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada pertamina yang telah melakukan langkah-langkah responsif," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Bertanggungjawab

Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Syamsu mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab atas musibah itu. Ia berjanji akan menemui langsung warga yang menjadi korban tumpahan minyak.

"Kami datang ke sana untuk mengatakan kami hadir untuk berdiskusi dan bertanggung jawab apapun akibat dari oil spill. Ini yang telah mengganggu aktifitas masyarakat di sana," ujarnya.

Saat ini, menurut Dharmawan, pihaknya telah menerjunkan kapal untuk mencegah tumpahan minyak meluas. "Filosofinya oill spill harus diangkat secepat mungkin saat masih di laut. Jadi ada beberapa kapal yang akan melakukan pengejaran," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya