Puluhan Calon Haji Asal Kalimantan Terancam Gagal Berangkat Ke Tanah Suci

Rupanya biro perjalanan tak melunasi kewajiban penyetoran untuk segala keperluan jemaah calon haji di Arab Saudi.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Agu 2019, 15:14 WIB
Jemaah Haji Indonesia saat baru tiba di Madinah. Darmawan/MCH

Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan ibadah haji dari Indonesia masih terus dilaksanakan. Namun, sejumlah jemaah calon haji khusus asal Kalimantan Selatan terancam gagal berangkat.

Dilansir dari Antara, Jumat (2/8/2019), sebanyak 53 orang sebelumnya mendaftar perjalanan haji pada Travellindo Tours & Travel.

Namun, rupanya biro perjalanan tak melunasi kewajiban penyetoran untuk segala keperluan jemaah di Arab Saudi. Padahal, jemaah sudah menyetor ke pihak travel, sehingga mereka pun terancam tidak jadi berangkat pada musim haji tahun ini.

"Kan dijanjikan pasti berangkat tanggal 4 Agustus 2019, ternyata kemarin kami ditelpon disuruh kumpul dan disampaikan tidak jadi berangkat," ucap Haililah, salah satu calon jemaah Haji Plus Travellindo di Banjarmasin.

Haililah mengatakan, dirinya sudah menyetorkan Rp 354.649.000 untuk berangkat haji bersama putrinya, Ayu Rahmiwati.

Dia mengaku jika dirinya didesak oleh Travellindo untuk segera menyetorkan pelunasan. Bahkan disampaikan ada diskon 10 persen jika melakukan pelunasan lebih cepat.

"Awalnya pada 17 Juni 2014 saya setor untuk tiga orang bersama suami dan anak totalnya saat mendaftar Rp179.625.000. Namun suami meninggal jadi berdua anak saja. Dijanjikan 5 tahun menunggu untuk berangkat. Kemudian akhir tahun 2018 saya ditelpon terus diminta melunasi karena akan berangkat tahun ini," ucap warga yang tinggal di Jalan Manarap Tengah, Kabupaten Banjar ini.

Calon haji lainnya yang terancam gagal berangkat, Fatma, juga mengutarakan hal sama dengan Haililah. Dia ingin berangkat bersama suaminya Sumsi Rasidi.

Fatma dan Sumsi sudah menyetorkan pelunasan senilai Rp 375 juta kepada Travellindo.

"Kami sudah ikut manasik tiga kali. Di rumah sudah selamatan juga, keluarga dan kawan-kawan sudah tahu semua. Saya sedih dan malu jika sampai tidak berangkat. Mudah-mudahan ada jalan keluar hingga kami semua bisa diberangkatkan," tutur Fatma.

Atas ketidakpastian rencana keberangkatan ke tanah suci itu, para calon haji yang terancam gagal berangkat pun berkumpul di kantor Travellindo Tours & Travel di Jalan Pangeran Hidayatullah, Banjarmasin Timur.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tanggapan Kementerian Agama

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4). RDP tersebut membahas penambahan jumlah kuota haji tahun 1440 H/ 2019 M. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, menenggapi kasus terancam batal diberangkatkannya 53 calon haji dari Travelindo, Kementerian Agama RI mengutus Kasubag Hukum dan Perundang-undangan Kemenag RI, Mahdisin untuk datang ke Banjarmasin.

"Saya diutus oleh Dirjen untuk mengecek permasalahan di Travellindo ini. Kami masih koordinasi dengan pihak asosiasi karena Travellindo ini di bawah naungan asosiasi. Kita lihat komitmen asosiasi terhadap perlindungan jamaah," kata Mahdisin.

Mahdisin mengungkapkan pihaknya telah mengetahui permasalahan di Travellindo setelah dalam sistem administrasi data para calon jemaah haji, pelunasan belum dilakukan agen perjalanan tersebut. Padahal, waktu yang sudah dekat bahkan sudah tinggal menghitung hari masuk pada waktu puncak haji.

"Closing gate sekitar tanggal 6 Agustus 2019. Namun faktanya, sampai sekarang 53 calon jamaah haji plus Travellindo yang terdata di sistem kami belum beres administrasinya. Seperti pembayaran hotel di Mekkah dan Madinah, kemudian transportasi dan sebagainya," papar Mahdisin.

Sementara, polisi juga bergerak cepat dengan menyambangi kantor Travellindo untuk menggali keterangan dari para calon jemaah dan pihak travel.

Tim penyidik yang dipimpin langsung Kasubdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Kalsel AKBP, H Suyitno Ardhi hanya memeriksa sejumlah karyawan Travellindo yang masih berada di tempat karena owner Travellindo Group Dr Supriadi menghilang dan tak diketahui keberadaannya.

Nampak juga dua unit mobil mewah terparkir di dalam kantor Travellindo yaitu satu unit merek BMW warna biru metalik nomor polisi B 1 TRV dan satu lagi merek Hummer warna putih nomor polisi B 2 TRV.

 

(Nabila Bilqis)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya