Dampak Buruk Kebiasaan Ngaret, Segera Hindari Sebelum Menyesal!

Istilah 'ngaret' sering dipakai untuk menggambarkan seseorang yang tidak tepat waktu.

oleh Gilar Ramdhani pada 02 Agu 2019, 18:30 WIB
Grab melalui layanan transportasi roda duanya yakni GrabBike menghadirkan kampanye #AntiNgaret. (Foto: Grab Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta Ngaret berasal dari kata dasar 'karet' yang oleh kalangan anak muda untuk mengambarkan sesuatu hal yang meleset dari waktu yang telah direncanakan. Tak hanya untuk hal-hal yang berkaitan dengan jalannya event atau kegiatan, istilah 'ngaret' sering dipakai untuk menggambarkan seseorang yang tidak tepat waktu.

Begitu banyaknya orang-orang yang ngaret membuat istilah ini kerap dikaitkan sebagai budaya yang melekat dengan orang Indonesia. Budaya tersebut menciptakan kebiasaan dimana banyak orang merasa terlalu nyaman dalam mengulur waktu dan menyebabkan berkurangnya produktivitas.

Berikut 3 dampak buruk dari kebiasaan sering ngaret; 

Bikin orang kesal

Janjinya jemput jam 7 malam, tapi baru datang jam 8. Janjinya nonton jam 8, tapi baru sampai bioskop jam 8.20. Biarpun terlambatnya lebih sedikit, tapi dampaknya terlambat juga nonton film. Sekali bisa dimaafkan, kalau keseringan ngaret lama-lama bikin orang kesal dan marah. Siapapun itu, entah teman main, kantor atau bahkan pasangan.

Ditinggal pergi

Kalau sudah terlalu sering orang marah karena keterlambatan atau ngaret, kamu bisa di tinggal pergi. Jadinya kemana-mana berangkat sendiri, makan jalan sendiri, nonton juga jalan sendiri, tidak punya temen berangkat bareng gitu. 

Tidak dipercaya orang

Sekali atau dua kali terlambat atau meleset dari janji mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi kalau sampai tiga kali berturut-turut siap-siap mendapat image buruk. Lebih parah lagi kamu bisa mendapat julukan ‘Si Tukang Ngaret’. Kalau sudah begini Anda akan sulit mendapatkan kepercayaan. Kalau sudah di dunia kerja ya jangan heran kalau sulit naik jabatan.

Jadi, segera hindari kebiasaan ngaret, jangan dipelihara. Meskipun telah menjadi kebiasaan yang sulit dihindari, namun banyak juga orang yang berupaya ingin berubah dan tidak mau terus-terusan terjebak dalam kebiasaan mengulur waktu. Oleh Grab mereka disebut sebagai para pejuang #AntiNgaret.

Untuk mendukung para pejuang #AntiNgaret agar lebih tepat waktu dalam mengejar berbagai hal yang berarti dan mampu meningkatkan produktivitasnya, Grab melalui layanan transportasi roda duanya yakni GrabBike punya sesuatu yang menarik untuk membantu kamu terlepas dari kebiasaan ngaret. Apa itu?

Ikuti saja informasinya terus di Instagram @GrabID.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya