Ledakan di Bangkok Berasal dari Peledak Rumahan: Bom Pingpong...

Benda yang meledak di Bangkok itu diyakini polisi sebagai bom pingpong karena seukuran bola tenis meja.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 02 Agu 2019, 18:05 WIB
Pekerja di stasiun kereta berjaga di area stasiun setelah ledakan di Bangkok (2/8/2019). Polisi setempat menduga ledakan bersumber dari benda yang diduga seperti bom rakitan di Distrik Suan Luang. Polisi kini masih menyelidiki penyebab ledakan low explosive itu. (AFP Photo/Lillian Suwanrumpha)

Liputan6.com, Bangkok - Ledakan bom terjadi di Bangkok pada Jumat 2 Agustus 2019. Peristiwa itu terjadi saat ibu kota Thailand tengah menjadi tuan rumah pertemuan keamanan ASEAN yang dihadiri para menteri luar negeri serta diplomat dari Amerika Serikat dan China.

Kolonel Polisi Kamtorn Uicharoen mengatakan, ada enam bom yang meneror Bangkok. Tiga bom meledak di Kompleks Pemerintah di Chaeng Wattana dan satu gagal meledak, sementara dua lainnya meledak di daerah Chong Nonsi.

Benda yang meledak itu diyakini polisi sebagai "bom pingpong" karena seukuran bola tenis meja.

Mengutip The Guardian, Jumat (2/8/2019), perangkat yang meledak itu diyakini sebagai bom pingpong kecil buatan rumah. Bahan peledak seukuran bola tenis itu dirancang untuk tak menyebabkan kerusakan besar atau korban.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan di Bangkok tersebut.

Pelaku diduga sengaja melakukan serangan simbolis yang ditujukan untuk mempermalukan pemerintah Thailand selama KTT ASEAN berlangsung. Teror ini tidak dirancang untuk menyebabkan korban massal.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 


Empat Korban Luka

Ledakan bom terjadi di Bangkok pada Jumat (2/8/2019). (Lillian Suwanrumpha/AFP)

Kolonel Polisi Kamtorn Uicharoen mengatakan, ada enam bom yang meneror Bangkok. Tiga bom meledak di Kompleks Pemerintah di Chaeng Wattana dan satu gagal meledak, sementara dua lainnya meledak di daerah Chong Nonsi.

"Bom di kedua daerah ini adalah alat peledak improvisasi yang diledakkan menggunakan timer," kata Kamtorn Uicharoen.

Pusat Medis Erawan mengungkap, ada empat korban ledakan dengan kondisi luka tak serius. "Dan semua menerima perawatan medis di rumah sakit," katanya seperti dilansir CNA.

Tiga korban luka adalah wanita yang membersihkan jalan ketika sebuah bom meledak. Gambar di situs lokal menunjukkan para korban tampak bingung saat ledakan terjadi. Mereka yang terluka langsung mendapatkan perawatan dari petugas medis. Satu di antaranya dibawa ke ambulans.

Saksi mata mengatakan seorang penjaga keamanan juga terluka dekat gedung King Power Mahanakhon yang berlantai 77 --milik kelompok King Power yang memiliki klub sepak bola Leicester City sebagai asetnya. Daerah langsung ditutup sementara saat polisi melakukan penggeledahan.

The Bangkok Post melaporkan, kaca di stasiun Skytrain BTS Chong Nonsi hancur setelah ledakan keras terjadi. Dua pintu keluar di stasiun ditutup petugas.


Tidak Ada WNI Jadi Korban

Sejumlah warga dan polisi berkumpul di lokasi ledakan di Bangkok (2/8/2019). Sedikitnya ada lima lokasi atau titik ledakan. Seperti di bawah halte BTS (Bangkok Sky Train) Chong Nonsi, persimpangan 57/1 Jalan Rama IX. (AFP Photo/Lillian Suwanrumpha)

KBRI Bangkok mengonfirmasi bahwa tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban ledakan di sejumlah titik di pusat ibu kota Thailand.

"Pihak keamanan menginformasikan bahwa terdapat tiga petugas kebersihan terluka akibat ledakan," demikian keterangan yang diterima Liputan6.com dari KBRI Bangkok pada Jumat 2 Agustus 2019.

"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban," tambahnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya