Liputan6.com, London - Tepat hari ini pada tahun 2001, sebuah mobil pembawa bom seberat 45 kilogram meledak di jalanan kota London, Inggris. Sebanyak tujuh orang terluka akibat kejadian ini.
Menurut saksi mata, ledakan ini terjadi hanya dalam hitungan detik saja. Bahkan, mereka yang ada di jalanan tidak sempat Menyelematkan diri, demikian dikutip dari laman BBC History, Sabtu (3/8/2019).
Baca Juga
Advertisement
Ledakan itu pada tengah malam. Lokasinya tak jauh dari Ealing Broadway, London ketika ratusan anak muda meninggalkan pub dan klub.
Kelompok separatis Irlandia dicurigai sebagai pihak yang melakukan serangan bom tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan dan identifikasi lebih lanjut, para detektif juga menyepakati bahwa pelaku adalah kelompok tersebut.
"Serangan kejam itu dilakukan untuk membunuh dan melukai orang lain," ujar pihak berwajib.
Sejumlah korban luka dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
Seorang pria mengalami luka gores serius di kepalanya dan yang lainnya menjalani operasi untuk cedera bahu.
Puing-puing yang disebabkan oleh bom menyebar lebih dari 200 meter (219 yard) dan polisi London mengatakan beruntung tidak ada korban secara massal.
Warga di daerah terdekat telah dievakuasi dan tim forensik berharap berada di tempat kejadian mengumpulkan bukti setidaknya selama 48 jam.
Sementara itu, pada 3 Agustus 1975, pesawat Boeing 707 mengalami kecelakaan, menabrak Pegunungan Atlas, di Agadir, kota tepi pantai di selatan Maroko, dan menewaskan 188 penumpang dan awak kabinnya. Maskapai milik Jordanian Airlines yang disewa oleh Royal Air Maroc tersebut, lepas landas dari Bandara LeBourget, Paris, pada pukul 02.20 pagi waktu setempat.
Pada tanggal yang sama, 3 Agustus 1988, di belahan dunia lain, Uni Soviet (Rusia sekarang) membebaskan pilot muda Jerman, Mathias Rust, yang mendaratkan pesawat Cessna di Red Square, Moskow, pada 1987.