Liputan6.com, Pangandaran Dalam kurun waktu sebulan terakhir, sudah tiga kali rumah tempat tinggal Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti di Jalan Merdeka, kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mendapatkan teror dilempari orang tak dikenal. Terbaru, kejadian berlangsung sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat malam.
Endi Supendi, salah satu petugas jaga pos keamanan rumah dilokasi kejadian mengatakan, kejadian pelemparan yang menimpa rumah Menteri Susi sudah berlangsung berulang kali.
Pertama terjadi pada 7 Juli lalu, kemudian kedua berlansgung pada 13 Juli 2019, dan ketigas Jumat tadi malam.
“Yang pertama tengah malam, kalau yang kedua menjelang subuh, pelaku langsung melarikan ke arah pantai,” ujarnya, Jumat (2/8/2019).
Baca Juga
Advertisement
Aksi pelemparan malam tadi, pertama kali diketahui Hendriawan, salah seorang rekan kerja Endi yang tengah bertugas. Saat itu saksi mendengar adanya suara kaca pecah.
“Setelah dicek ada orang pakai motor matic kabur ke arah timur, dia kejar sampai lampu merah, tapi berhasil lolos,” papar dia. Ia mengaku tidak melihat secara jelas wajah pelaku, karena CCTV di tempat tersebut tidak dapat menyimpan data, akibat rusak.
Namun setelah mengantongi sejumlah keterangan saksi di lokasi kejadian, polisi berhasil meringkus pelaku teror beberapa jam kemudian. “Pelaku sudah ditangkap,” ujar Kapolres Ciamis, Ajun Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso.
Hasilnya pelaku teror berinisial AS berhasil diringkus petugas di rumahnya Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Kepada penyidik pelaku mengaku melakukan asinya seorang diri. “Untuk selanjutnya pelaku dibawa ke mapolres Ciamis,” kata dia.
Pengakuan Pelaku
Umi Jahroh (66), ibu terduga pelaku AS (38) mengaku, pelaku teror dibawa belasan anggota polisi pukul 14.00 WIB siang tadi. “Anak saya tadi kooperatif,” ujarnya.
Ia mengaku bahwa anaknya tidak mengenal dekat sosok Menteri Susi, namun ia mengakui jika anaknya begitu membenci sosok Menteri Susi, yang berasal dari kabupaten Pangandaran itu.
“Dia ngakunya suka ada yang bisikin, kayaknya memang ada jin yang ganggu,” ujar dia menduga.
Di tengah proses pemeriksaan yang tengah berlangsung, Umi berharap polisi memperlakukan anaknya dengan baik. “Semoga bisa diobati,” harap dia.
Umi mengaku dalam beberapa kali temuannya, pelaku AS kerap melontarkan makian dan ancaman terhadap Menteri Susi. Bahkan dalam akun Facebook-nya dengan nama ‘Diandra Samudra’, ia juga diketahui pernah mengancam Presiden Jokowi dan Bupati Pangandaran.
Atas aksi pelemparan itu, kaca pos jaga di depan rumah Susi yang sekaligus kantor Susi Air, mengalami kerusakan dengan diameter lubang mencapai 15 centimeter. Tim Inafis terlihat mengantongi sebuah batu dan pecahan-pecahan kaca. Police line juga dipasang di lokasi.
Advertisement