Liputan6.com, Jakarta Harga emas untuk perdagangan Jumat (2/8/2019) ditutup stabil. Harga emas sempat naik turun pada perdagangan terakhir setelah data lapangan pejerjaan AS tidak lebih baik dari perkiraan.
Dikutip dari laman CNBC, Sabtu (3/8/2019), harga emas di pasar spot stabil di USD1,442.46 per ounce, mengoreksi penurunan sebelumnya sekitar 1 persen. Logam mulia ini sudau naik hampir 2 persen selama satu minggu ini. Sementara untuk harga emas berjangka AS berada di level USD1,457.50.
"Emas telah didukung oleh dorongan besar oleh bank sentral global utama untuk menurunkan suku bunga mengingat kondisi makro yang memburuk," kata analis INTL FCStone Edward Meir.
"Satu hal yang menahan sedikit emas adalah kekuatan dolar, tetapi dengan melemahnya dolar hari ini, tampaknya telah membuka beberapa ruang bagi emas untuk kembali naik," tambah dia.
Baca Juga
Advertisement
Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan menampar tarif tambahan 10 persen pada impor China senilai USD300 miliar dan akan ditingkatkan kembali jika pembicaraan perdagangan tidak mengalami kemajuan.
"(Ini) sedikit gerakan psikologis. Harga emas telah berada di sekitar level ini (USD 1.440 - USD 1.450 / oz)dan mengalami kesulitan untuk naik lebih tinggi, yang membuat investor sedikit lebih gugup,” kata analis ABN Amro Georgette Boele.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Pergerakan Harga Emas Minggu Depan
Data menunjukkan perlambatan pertumbuhan pekerjaan AS pada bulan Juli. Ditambah dengan peningkatan ketegangan perdagangan, dapat memberikan amunisi baru Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga lagi bulan depan.
"Tren emas naik," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
"Harga spot gold emas dapat menguji ulang resistance di USD1,449 per ounce. Jika menembus batas tersebut dapat menyebabkan kenaikan di kisaran USD1,461- USD1,474 per ounce," analis teknis Reuters Wang Tao mengatakan.
Advertisement