Liputan6.com, Jakarta - Belum sehari peristiwa gempa dengan kekuatan magnitudo 6,9 mengguncang Provinsi Banten dan sekitarnya, jagat media sosial Twitter malah diramaikan dengan perbincangan soal Eyang Ibung. Usut punya usut, netizen penasaran dengan sosok yang disebut-sebut sempat meramalkan peristiwa gempa sesaat sebelum kejadian.
Pantauan Liputan6.com, Sabtu (3/8/2019) hingga pukul 10.00 WIB pagi ini, nama Eyang Ibung masuk dalam trending Twitter Indonesia. Dalam penelusuran, Eyang Ibung merupakan pengguna Facebook yang mengunggah ramalan gempa Banten empat jam sebelum kejadian.
Advertisement
Dari unggahannya yang telah dicapture ramai-ramai oleh netizen, dia mengatakan, 'Yuk kita solat asar, sebentar lagi ada gempa...!' Hanya saja, saat ini akun yang diperbincangkan itu kini mendadak hilang.
Menghilangnya akun tersebut memicu penasaran netizen, khususnya para pengguna Twitter. Bahkan di Facebook sendiri sudah ada sejumlah akun fans page mengatasnamakan Eyang Ibung.
Seperti isi unggahan para netizen berikut.
2 Orang Meninggal Dunia
Gempa Banten bermagnitudo 6,9 tak hanya menelan kerugian materil, namun juga memakan korban jiwa. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 2 orang yang meninggal dunia.
"Satu orang meninggal, Rasinah, warga Cigemblong. Dia wafat karena panik, serangan jantung. Satu lagi di Kabupaten Lebak," ujar Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo kepada wartawan, Sabtu 3 Agustus 2019.
Sementara jumlah korban luka akibat gempa Banten sebanyak delapan orang. Empat korban dari Banten, tiga orang di Pandeglang, dan satu lainnya di Sukabumi.
"Untuk jumlah rumah yang rusak, sebanyak 113 unit. Lokasi berada di Kota Bogor, Cianjur, Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Serang, Pandeglang, Lebak, dan Cilegon," jelas dia.
Data jumlah pengungsi di Banten sebanyak 1.050 jiwa. Sementara di halaman kantor Gubenur Lampung, ada sekitar 1.000 jiwa yang mengungsi. Dan di EX Hotel Lima Enam juga menjadi tempat pengungsian.
"Ada sekitar 50 orang mengungsi di Lampung Selatan tersebut," kata Agus.
Advertisement