Ribuan pegawai negeri sipil (PNS) mengikuti unjuk rasa menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong, Jumat (2/8/2019). Mereka mendukung gerakan demonstran pro demokrasi. (ANTHONY WALLACE/AFP)
Ribuan pegawai negeri sipil (PNS) mengenakan payung saat mengikuti unjuk rasa menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong, Jumat (2/8/2019). PNS mendesak pihak berwenang untuk membangun kembali kepercayaan pada pemerintah. (ANTHONY WALLACE/AFP)
Ribuan pegawai negeri sipil (PNS) mengenakan payung saat mengikuti unjuk rasa menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong, Jumat (2/8/2019). Unjuk rasa adalah yang pertama kalinya pegawai pemerintah mempromosikan demonstrasi di Hong Kong. (ANTHONY WALLACE/AFP)
Ribuan pegawai negeri sipil (PNS) menyalakan lampu ponsel mereka saat mengikuti unjuk rasa menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong, Jumat (2/8/2019). PNS bergabung bersama demonstran di jantung distrik bisnis Hong Kong. (LAUREL CHOR/AFP)
Demonstran menunjukkan pesan tuntutan mereka saat ribuan pegawai negeri sipil (PNS) mengikuti unjuk rasa menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong, Jumat (2/8/2019). Banyak PNS yang memakai topeng hitam untuk menyembunyikan identitas mereka. (LAUREL CHOR/AFP)
Seorang pria berteriak menggunakan pengeras suara saat ribuan pegawai negeri sipil (PNS) mengikuti unjuk rasa menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong, Jumat (2/8/2019). Aksi para pegawai negeri sejatinya telah ditentang oleh pemerintah Hong Kong. (LAUREL CHOR/AFP)
Seorang wanita berteriak saat mengikuti unjuk rasa menolak RUU Ekstradisi yang digelar ribuan pegawai negeri sipil (PNS) di Hong Kong, Jumat (2/8/2019). Selain PNS, ratusan pekerja medis juga berdemonstrasi untuk memprotes penanganan pemerintah terhadap penolakan RUU Ekstradisi. (LAUREL CHOR/AFP)