Surabaya - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) yang berada di Surabaya Barat akan dilengkapi landasan pendaratan darurat pesawat. Hal ini juga untuk hadapi load penerbangan makin tinggi di Bandara Juanda.
"Nanti akan ada pot gitu, sewaktu-waktu ada pesawat butuh pendaratan darurat, tinggal narik aja, ditarik, itu ada di Singapura, di deket Bandara itu, itu bisa untuk pesawat. Itu bisa kita konekkan dengan sirkuit (Gelora Bung Tomo, red) itu. Misal ada Grand Prix," ujar Risma, Sabtu (3/8/2019) seperti dilansir suarasurabaya.net.
Baca Juga
Advertisement
Tri Rismaharini menuturkan, saat ini load penerbangan di Bandara Juanda semakin tinggi. Sehingga, perlu ada kebijakan cadangan untuk mengantisipasi masalah di kemudian hari.
"Ya disiapin tidak apa-apa. Kalau tidak dipakai kan juga tidak apa-apa. Semakin lama semakin tinggi loadnya Bandara Juanda. Enggak bisa, setiap kebijakan harus ada penggantinya, cadangannya," kata Risma.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat Bakal Selesai 2020
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dorong percepatan pembangunan Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB) pada 2020. Hal ini untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Surabaya ke depan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) pun menargetkan pembangunan Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB) selesai pada 2020. Risma mengajak para pengembang di Surabaya Barat untuk kembali mengebut jala tersebut hingga selesai sampai perbatasan Surabaya-Gresik.
"Minimal nanti sampai perbatasan Surabaya-Gresik. Tentu saya sangat bersyukur," ujar Risma usai menggelar pertemuan dengan pengembang di ruang kerjanya, seperti dikutip dari suarasurabaya.net, Kamis, 1 Agustus 2019.
Risma menilai, pembangunan JLLB penting dilakukan karena sangat membantu pertumbuhan ekonomi Surabaya ke depan. Berdasarkan data yang diterima, pertumbuhan ekonomi Surabaya hampir 70 persen didukung oleh bidang jasa.
"Makanya, kalau ini ada gangguan jalannya, maka akan berpengaruh juga pada siklus perekonomian," ujar dia.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko), Eri Cahyadi menuturkan, agenda rapat dengan pengembang ini untuk membahas semua tanah JLLB yang masih tersisa dan masih belum dibangun. Harapannya itu segera dibangun supaya JLLB ini segera rampung.
“Jadi, yang tanahnya milik pengembang dan sudah dimasukkan ke fasilitas umum (fasum), kami dorong untuk segera dibangun jalannya,’ tutur dia.
Eri menuturkan, JLLB yang akan dibangun sepanjang 16 kilometer (KM). Lahan sepanjang itu dimiliki oleh dua investor dan sudah bersedia untuk membangunnya.
"Insyaallah sudah dikoordinasikan dengan teman-teman Dinas PU Bina Marga dan Pematusan untuk dibangun," kata dia.
Eri menuturkan, kalau tanah sudah menjadi fasilitas umum dan dihibahkan kepada Pemkot Surabaya, segera dibangun jalan oleh Pemkot Surabaya. Akan tetapi, apabila pihak pengembang ingin membangunkannya, Pemkot Surabaya mengapresiasi.
"Harapannya tahun ini bisa terus dikebut," ujar dia.
Advertisement