Jelang HUT RI ke-74, Ribuan Mahasiswa Universitas Surabaya Bikin Wayang Kertas

Mahasiswa baru Universitas Surabaya (Ubaya), Selasa 2 Agustus 2019 mengikuti kegiatan menghias dan mewarnai Wayang Kertas, sebagai bagian dari memperkenalkan dan mengajak mencintai keberagaman.

Oleh SuaraSurabaya.net diperbarui 04 Agu 2019, 09:30 WIB
Sebuah wayang golek dipajang saat Festival Naskah Nusantara, Perpustakaan Nasional, Jakarta (14/9/2015). Wayang golek di bandrol 400 ribu rupiah hingga jutaan rupiah. (Liputan6.com/ Gempur M Surya)

Surabaya - Mahasiswa baru Universitas Surabaya (Ubaya), Selasa 2 Agustus 2019 mengikuti kegiatan menghias dan mewarnai Wayang Kertas, sebagai bagian dari memperkenalkan dan mengajak mencintai keberagaman. Satu di antaranya adalah keberagaman budaya.

"Karena Indonesia memang terdiri dari keberagaman banyak hal. Satu diantaranya adalah keberagaman budaya yang sampai saat ini masih ada dan terjaga. Para mahasiswa baru adalaah generasi milenial yang juga punya kewajiban menjaga kelestariannya. Menjaga keberagaman itu," ujar Benny Lianto, Rektor Ubaya, seperti dikutip dari suarasurabaya.net, ditulis Minggu, 4 Agustus 2019.

Bertempat di sport center Universitas Surabaya, 2.400 mahasiswa baru diajak membuat dan mewarnai Wayang Kertas yang disediakan panitia yaitu para Punakawan yang terdiri dari Semar, Bagong, Gareng dan Petruk.  Punakawan dalam Bahasa Jawa yang berasal dari kata puna yang berarti susah atau duka dan kawan yang berarti teman. Sehingga Punakawan dapat dimaknai sebagai teman di kala susah.

Punakawan sendiri merupakan gambaran dari empat tokoh dalam pewayangan yaitu Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Punakawan ditampilkan sebagai sekelompok abdi atau penasehat yang menghibur dalam pementasan Wayang, seperti Wayang Kulit, Wayang Golek, dan Wayang Orang.

Keberadaan mereka, para Punakawan ini sebagai kelompok penebar humor untuk mencairkan suasana. Membuat penonton terhibur, dan di masa sekarang tak jarang sosok Punakawan ikut menyampaikan pesan-pesan dari pemerintah tentang program-program pemerintah.

Benny menambahkan, kekayaan kebudayaan dan keberagaman negeri ini wajib diketahui oleh milenial termasuk mahasiswa baru Universitas Surabaya, dan dalam kegiatan Masa Orientasi Bersama (MOB) bertema: Budaya dan Apresiasi Keberagaman kegiatan membuat Wayang Kertas menjadi menarik.

"Milenial juga perlu dipahamkan tentang keberagaman itu. Dan kegiatan membuat dan mewarnai Wayang Kertas sangat menarik dan ini sekaligus juga untuk menyambut peringatan HUT ke 74 Kemerdekaan RI," tambah Benny.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Selanjutnya

Sebelum dimulai, Cynthia Handi Direktur Museum Gubug Wayang, hadir memberikan materi dan penjelasan singkat terkait pembuatan Wayang Kertas. Semua mahasiswa baru diberikan masing-masing kertas yang telah memiliki pola Wayang.

Kemudian mereka akan berkreasi mewarnai Wayang Kertas dan merangkainya dengan bambu. Wayang Kertas Punakawan yang selesai dibuat akan dimainkan bersama oleh 2.400 mahasiswa baru dan dicatatkan pada MURI.

Penyerahan piagam pemecahan rekor MURI diterima langsung Benny Lianto, Rektor Ubaya disaksikan mahasiswa baru di sport center Universitas Surabaya (Ubaya).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya