Jakarta - Nama Bima Sakti di kancah sepak bola Indonesia tentu saja sudah tak asing. Sebagai pemain, publik tentu tak meragukan kualitas eks penggawa Timnas Indonesia rentang 1995-2001.
Karier kepelatihan Bima Sakti dimulai pada 2017 ketika dipercaya mendampingi Luis Milla di Timnas Indonesia U-23 dan senior. Selepas peninggalan Luis Milla, PSSI pun mempercayakan Timnas Indonesia yang akan berlaga di Piala AFF kepada Bima Sakti.
Baca Juga
Advertisement
Keputusan yang ketika itu disambut nada sumbang oleh publik. Minim pengalaman sebagai pelatih kepala dan hanya bermodalkan status asisten pelatih Luis Milla jadi poin kekhawatiran publik.
Apalagi ketika itu, Timnas Indonesia dihuni mayoritas pemain U-23. Padahal, Piala AFF 2018 adalah panggung pemain senior. Keputusan yang termasuk berani untuk Bima Sakti.
Hasilnya pun langsung terbukti. Timnas Indonesia gagal total di Piala AFF 2018. Ketika itu, Tim Merah Putih hanya mampu finis di peringkat ketiga dengan modal enam poin hasil dua kali menang dan dua kali kalah.
Amarah publik pun langsung mengarah ke Bima Sakti. Bahkan, tak sedikit masyarakat yang mengeluarkan cacian dan memberikan label 'Pelatih Gagal' kepada pria 43 tahun itu.
Turun Kasta ke Timnas Indonesia U-15
Terlepas dari cacian dan kritikan yang diarahkan masyarakat pada Bima Sakti tak membuat PSSI gentar. Pada 20 Desember 2018, induk olahraga sepak bola Indonesia kembali menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih.
Namun, kali ini level kepelatihannya diturunkan menjadi pelatih Timnas Indonesia U-15/U-16. Keputusan yang sekali lagi terbilang berani untuk PSSI karena pada 2019 ada dua agenda yang akan diikuti Indonesia yakni Piala AFF U-15 2019 dan Kualifikasi Piala AFC U-16 2020.
Bima Sakti langsung bergerak cepat mencari dan menyusun materi Timnas Indonesia U-15. Dalam mengemban tugasnya, Bima Sakti dibantu Indriyanto Nugroho, Firmansyah, dan Markus Haris Maulana.
Sebanyak 3 edisi pemusatan latihan pun dilakukan Bima Sakti untuk menemuka skema pemain terbaik. Selain itu, beberapa laga uji coba pun diambil untuk mengukur kemampuan pemain.
Performa Timnas Indonesia U-15 ketika itu masih mengkhawatirkan. Timnas Indonesia meraih 3 menang, 1 kali imbang, 2 kalah. Meski demikian, Bima Sakti tak khawatir dan menyebut dirinya memang berharap pick performance timnya adalah di Piala AFF 2019.
"Jadi, kami sudah mempersiapkan hal itu sehingga puncak penampilan Timnas Indonesia U-15 saya harap ada pada Piala AFF nanti ketika menghadapi lawan yang lebih bagus," ujar Bima Sakti.
Advertisement
Menjawab Keraguan di Piala AFF U-15 2019
Berbekal stigma pelatih gagal dan nada sumbang akan kegagalan, Bima Sakti perlahan bangkit. Pada laga pembuka, tim asuhnya berhasil meraih kemenangan 2-0 atas Vietnam (27/7/2019). Kemudian Timnas Indonesia U-15 mengalahkan Singapura dengan skor 3-0 (29/7/2019).
Seketika, publik mulai tersadar akan kualitas Bima Sakti. Sayang, tren kemenangan Timnas Indonesia U-15 kemudian terhenti pada pertandingan ketiga dan harus puas bermain imbang 1-1 melawan Timor Leste (31/7/2019).
Namun, Timnas Indonesia U-15 berhasil kembali ke jalur kemenangan. Marselino Ferdinan dkk mengalahkan Filipina dengan skor 4-0 (2/8/2019) dan Myanmar dengan skor telak 5-0 (4/8/2019).
Secara keseluruhan, Timnas Indonesia U-15 tak terkalahkan di babak penyisihan Grup A Piala AFF 2019. Tim Merah Putih mengoleksi 13 poin berkat mencetak 15 gol dan hanya kebobolan sekali.
Jumlah tersebut mengantarkan Timnas Indonesia U-15 melaju ke semifinal Piala AFF 2019. Kini, Bima Sakti membutuhkan dua kemenangan lagi untuk membuktikan kualitasnya sembar menjawab nada-nada sumbang akan kariernya sebagai pelatih.
Sumber: Bola.com