Gusdurian Gelar Sekolah Menulis Keragaman, Seperti Apa?

Jaringan Gusdurian (JGD) Nasional mengelar Sekolah Menulis Keragaman yang diikuti sejumlah elemen pemuda di Gorontalo.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 05 Agu 2019, 01:01 WIB
Sekolah menulis Gus Dur di Gorontalo.

Liputan6.com, Gorontalo - Jaringan Gusdurian (JGD) Nasional mengelar Sekolah Menulis Keragaman yang diikuti sejumlah elemen pemuda di Gorontalo.

Acara yang digelar dalam rangka menyambut Haul Gus Dur 4 Agustus itu, merupakan bentuk kepedulian bagaimana menciptakan penulis yang memiliki kemampuan pemikiran seperti Gus Dur.

Sekretaris Nasional (Seknas) Jaringan Gusdurian, Muhammad Autad An Nasher mengatakan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman pada peserta tentang sembilan nilai utama Gus Dur.

Pada inti sembilan nilai itu yakni, memperjuangkan Nilai Ketauhidan, Kemanusiaan, Keadilan, Persaudaraan, Pembebasan, Kesetaraan, Kesederhanaan, Keksatriaan dan Kearifan Tradisi.

“Sehingga mereka dalam menulis ini mampu menuangkan perspektif pemikirannya berbasiskan sembilan nilai tadi,” kata Autad, Minggu 4 Agustus 2019.

Dengan adanya sekolah menulis keberagaman ini, diharapkan kepada anak muda yang muncul untuk meneladankan pemikiran Gus Dur.

“Harapanya saya, mereka mampu menuangkan ini melalui kritik tulisan. Sehingga bisa membawa manfaat utamanya pada masyarakat Gorontalo,” lanjut Autad.

Ia menambahkan, bahwa kegiatan tersebut tidak hanya dilaksanakan di Gorontalo, namun di Gorontalo merupakan perdana

"Nah Jaringan Gusdurian Nasional dan khususnya di Provinsi Gorontalo itu yang pertama mengadakan sekolah menulis keragaman, selanjutnya akan diadakan di empat daerah yang lain di antaranya, Jakarta, Cirebon, Banyumas dan Kota Malang," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya