Pengakuan Mantan Bek MU Ingin Pukul Luis Suarez

Mantan bek Manchester United (MU), Patrice Evra, sempat terlibat perseteruan dengan Luis Suarez, yang kala itu masih memperkuat Liverpool.

oleh Rizki Hidayat diperbarui 05 Agu 2019, 08:00 WIB
Adu mulut antara striker Liverpool Luis Suarez (kiri) dengan kapten MU Patrice Evra di laga lanjutan EPL di Anfield Stadium, 15 Oktober 2011. Evra menuding Suarez bertindak rasis. AFP PHOTO / ANDREW YATES

Jakarta Mantan bek Manchester United (MU), Patrice Evra, mengaku sempat kesal dan ingin memukul Luis Suarez terkait kasus rasisme. Meski begitu, Evra tak pernah membenci penyerang Barcelona itu.

Seperti diketahui, kedua pemain tersebut pernah berselisih paham ketika sama-sama masih bermain di Premier League. Peristiwa itu terjadi pada 2011 lalu.

Bek asal Prancis tersebut adu mulut dengan Suarez saat MU menghadapi Liverpool pada laga lanjutan Premier League di Stadion Anfield, Oktober 2011. Evra kemudian menuding pemain asal Uruguay itu mengucapkan kata rasisme kepada dirinya.

Luis Suarez lantas mengakui memang mengucapkan kata 'negro' kepada Patrice Evra. Namun, dia menegaskan jika kata tersebut tidak diucapkan dalam konteks untuk menghina Evra.

Federasi Sepak Bola Inggris (FA) kemudian menjatuhkan hukuman berat kepada Suarez. Dia dilarang bermain dalam delapan pertandingan plus denda sebesar 40 ribu poundsterling (Rp 690 juta).

Keduanya kemudian bertemu lagi dalam sebuah pertandingan MU versus Liverpool pada Februari 2012 di Old Trafford. Sebelum laga dimulai, Luis Suarez mengabaikan uluran tangan Evra untuk bersalaman.


Komentar Patrice Evra

Evra - Suarez

Evra kemudian berbicara soal kasus tersebut. Meski sempat berselisih, dia tak menyimpan rasa benci kepada penyerang Timnas Uruguay tersebut.

"Saya tidak tahu apakah Suarez adalah seorang yang rasis. Saya tidak tahu keluarganya. Saya tidak tahu latar belakangnya. Tetapi rasisme begitu besar selama bertahun-tahun dan pada hari itu, ada pelecehan rasisme," ujar Evra kepada Daily Mail.

"Jadi ketika kami pergi ke persidangan, mereka mendengarkan saya karena saya katakan saya tidak ingin mereka menghukumnya dan saya tidak mengenalnya cukup dekat untuk mengatakan dia rasis, tetapi dia menggunakan kata rasisme itu," tegasnya.

"Saya tidak membencinya. Saya tidak pernah membencinya. Saya ingin memukulnya saat itu tetapi bagi saya membenci seseorang adalah hal yang mustahil," klaim Evra.


Akui Kualitas Luis Suarez

Luis Suarez dan Patrice Evra

Evra menambahkan sebenarnya sangat mengagumi kualitas Suarez. Mantan pemain Juventus itu bahkan memberikannya pujian setinggi langit kepada Luis Suarez.

"Saya tidak memiliki kebencian di hati saya. Saya bisa bereaksi tetapi kebencian adalah kata yang kuat bagi saya," tuturnya.

"Ketika saya diminta untuk memilih tim pemain terbaik saya, saya menyebut Suarez sebagai salah satu dari starting XI saya," seru Evra.

Patrice Evra baru saja mengumumkan pensiun sebagai pemain pada usianya yang ke-38 tahun. Sementara itu, Luis Suarez masih terus bermain bagi Barca.

Sumber: Bola.net

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya