Jabodetabek Mati Lampu, Penumpang KRL Bermalam di Stasiun Bekasi

Mati lampu membuat beberapa fasilitas umum lumpuh, tak terkecuali bagi layanan operasional KRL Cikarang-Bakasi.

oleh Yopi Makdori diperbarui 05 Agu 2019, 05:31 WIB
Jakarta Mati Lampu, Penumpang KRL Bermalam di Stasiun Bekasi (Yopi Madokari)

Liputan6.com, Jakarta - Listrik di DKI Jakarta mati total pada Minggu 4 Agustus 2019 sekitar pukul 11.50 WIB. Mati lampu juga terjadi di wilayah Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah dalam waktu yang hampir bersamaan.

Pemadam tersebut membuat beberapa fasilitas umum lumpuh, tak terkecuali bagi layanan operasional KRL Cikarang-Bakasi. Pantauan Liputan6.com pukul 02.00 WIB, Senin (5/8/2019) di Stasiun Bekasi nampak para calon penumpang terlantar di pelataran stasiun. Mereka terpaksa tiduran sembari menunggu KRL kembali beroperasi.

Penumpang KRL dari Stasiun Bekasi, Abdan Habib Zamzami mengaku telah menunggu KRL untuk mengantarkannya pulang ke Depok sejak pukul 11.00 WIB. Namun sampai saat ini, KRL menuju Stasiun Bekasi belum bisa beroperasi.

"Saya tadinya main ke temen. Mau pulang ke Depok jam 11-an tadi. Tapi malah KRL mati," ucap Abdan kepada Liputan6.com, Senin (5/8/2019).

Hal yang sama juga dirasakan oleh Erna. Ibu dua anak ini mengaku hendak pulang ke Bojonggede, Bogor. Ia sejak pukul 16.00 WIB berharap KRL akan beroperasi. Tapi harapannya kandas karena KRL tak juga beroperasi karena masih mati lampu.

Erna, bersama kedua anaknya nampak tiduran di pelataran Stasiun Bekasi. "Iya di sini dari jam 4 sore. Akan nunggu sampai nanti pagi jam 4. Anak saya kemungkinan bolos sekolah besok," ucapnya.

Erna dan Abdan bersama beberapa orang lainnya terpaksa bermalam di stasiun dikarenakan KRL yang seharusnya mengantarkan mereka tidak beroperasi.

Hingga pukul 02.00 WIB, KRL Cikarang-Bekasi belum dioperasikan. KRL dari Stasiun Manggarai hanya beroperasi hingga Stasiun Cakung. Dari sana para penumpang di minta menggunakan moda transportasi lain untuk ke Bekasi maupun Cikarang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Penjelasan PLN

PLN memohon maaf atas pemadaman yang terjadi akibat gangguan yang terjadi pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV, yang mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan dan diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.

Gangguan ini mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah mengalami pemadaman.

"Kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi, saat ini upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan penyalaan," kata Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka, Minggu (4/8/2019).

Selain itu terjadinya gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV mengakibatkan padamnya sejumlah Area Jawa Barat.

"Sekali lagi kami mohon maaf dan pengertian seluruh pelanggan yang terdampak akibat gangguan ini, kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem agar listrik kembali normal," kata Made.

Pengaturan penormalan dilakukan dari UP2B untuk meminimalisir pemadaman

PT PLN memastikan padamnya listrik untuk wilayah Jabodetabek hingga Jawa Tengah tak sampai pukul 00.00 WIB. Hal itu disampaikanya pada konferensi pers di P2B Gandul Minggu sore ini.

"Kalau Jakarta kita perkirakan memakan waktu 3 jam. Kalau Jawa Barat dan Banten 4 sampai 5 jam. Mudah-mudahan tidak lewat pukul 00.00 WIB, (Senin dini hari)," tutur Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani di Depok, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019).

Inten menegaskan, saat ini pihaknya tengah berupaya memasok listrik kembali dari timur ke barat untuk memulihkan pemadaman listrik yang terjadi.

"Kita memerlukan waktu karena perjalanan tadi ke PLTGU Muara Karang. Insyaallah mudah-mudahan berjalan lancar proses recovery," ujarnya.

Dia pun menjelaskan, PLN terus mengoptimalkan proses recovery dari kantor pusat sebagai pengatur beban.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya