Liputan6.com, Jakarta Musim kemarau berkepanjangan membuat harga cabai yang dijual di pasar tradisional terus naik. Seperti yang terjadi di Pasar Kwitang Dalam, Jakarta Pusat, dimana harga jual produk cabai seperti cabai rawit merah dipatok lebih dari Rp 100 ribu per kg.
Nur (58 tahun), salah seorang pedagang sayur di Pasar Kwitang Dalam mengatakan, harga cabai rawit merah yang dijualnya naik sekitar Rp 30 ribu sejak beberapa hari lalu. Menurutnya, kemarau yang terus berlanjut menjadi penyebab utama mahalnya harga cabai yang dipasang pihak pemasok.
"Rawit merah Rp 120 ribu (per kg). Ada 3-4 hari harga segini. Sebelumnya Rp 90 ribu (per kg). Kalau dapat dari sananya (pemasok) Rp 110 ribu (per kg). Masalahnya kemarau ini, pada kering. Pasokan susah," ungkap dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Pasar Kwitang Dalam, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Baca Juga
Advertisement
Untuk harga komoditas cabai lain, seperti cabai merah keriting dan cabai rawit hijau juga saat ini masih tinggi. Nur memasang harga Rp 90 ribu per kg untuk cabai merah keriting, sementara cabai rawit hijau dibanderol Rp 80 ribu per kg.
Seorang pedagang lainnya di pasar yang sama yakni Toyyibah (43 tahun) juga mengutarakan keresahan serupa. Namun, harga produk cabai yang ditawarkannya masih sedikit lebih rendah dibanding yang ada di lapak Nur.
"Cabai naik lagi. Rawit merah Rp 100 ribu per kg, dapatnya Rp 90 ribu (per kg). Kalau merah keriting Rp 70 ribu per kg, sama kayak rawit hijau, Rp 70 ribu (per kg)," ujar dia kepada Liputan6.com.
Selain cabai, kenaikan harga juga menimpa komoditas sayuran lainnya seperti oyong, terong dan daun bawang. Untuk oyong, Nur memasang harga Rp 14 ribu per kg, sementara Toyyibah Rp 15 ribu per kg. Sedangkan untuk terong, keduanya kompak menjualnya Rp 12 ribu per kg, dan daun bawang Rp 15 ribu per kg.
Sementara untuk produk bawang, Nur dan Toyyibah melaporkan bahwa harganya kini masih normal. Bawang merah dan bawang putih bulat ditawarkan pada angka Rp 30 ribu per kg, sedangkan bawang putih cutting dipasang harga Rp 35 ribu per kg.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Cabai Makin Pedas, Bulog Gelar Operasi Pasar di Surabaya
Operasi pasar dilakukan di Pasar Tambakrejo dan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (2/8/2019). Ini sebagai respons dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jatim bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Jatim seiring harga cabai yang terus meningkat.
Bulog gelontorkan cabai rawit antara 50-70 kilogram setiap kali operasi pasar di satu lokasi sasaran. Kali ini, ada dua lokasi sasaran yaitu Pasar Tambakrejo dan Pasar Wonokromo, Surabaya.
"Hari ini kami operasi di Pasar Tambakrejo dan Wonokromo. Kami berharap dengan operasi pasar ini harga cabai berangsur turun," tutur Kepala Disperindag Jatim, Drajat Irawan, di Pasar Tambakrejo, Simokerto, Surabaya, seperti dikutip dari suarasurabaya.net.
Kegiatan ini digelar merespons instruksi Gubernur Jawa Timur tentang pelaksanaan operasi pasar sebagai upaya menurunkan harga cabai. Operasi pasar ini akan terus digelar untuk menurunkan harga cabai rawit.
Data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim menunjukkan, rata-rata harga cabai rawit pada Jumat sudah mencapai Rp 75 ribu per kilogram (kg).
Advertisement
Harag Cabai di Daerah Lain
Selain itu ada salah satu daerah yang harga cabai rawitnya sudah mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Di Ngawi, harga rata-rata cabai rawit di sana sudah Rp 83.33 per kilogram (kg).
Di Magetan termasuk tinggi. Rata-rata mencapai Rp 80.333 per kilogram per hari ini. Sedangkan di Lumajang, dari 37 kabupaten, kota lain di Jawa Timur, yang rata-rata harga cabainya turun empat persen di angka Rp80 ribu per kilogram. Sebelumnya, harganya mencapai Rp85 ribu per kilogram.
"Surat imbauan Ibu Gubernur sudah turun. Bupati dan wali kota supaya menggelar operasi pasar cabai. Pemkot Surabaya hari ini operasi di Pasar Genteng dan Pasar Benowo. Beberapa kabupaten/kota lain juga sudah dari 16 Juli kemarin," ujar Drajat.
Wakil Kepala Bulog Divre Jawa Timur, Fachria Latuconsina mengatakan, operasi pasar akan dilakukan Rabu dan Jumat setiap pekan. Sementara ini baru dua pasar yang menjadi sasaran.
"Kalau ada perintah, kami berkembang ke pasar lain. Selain di sini, 13 sub divre juga sudah kami minta operasi pasar. Kediri, Malang, dan Probolinggo rata-rata sudah," ujar Fachria.
Dia memastikan, operasi pasar ini akan terus dilakukan sampai harga cabai rawit di Jawa Timur kembali stabil.