Jakarta Blackout Hingga 16 Jam, di India Setiap Hari Mati Lampu

Bukan di Indonesia saja yang mengalami listrik padam terlama, di India ternyata setiap hari terjadi mati lampu.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2019, 18:00 WIB
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Minggu kemarin, daerah Jabodetabek serentak mengalami mati lampu total dari siang hari. Pemulihan listrik pun dilakukan secara bergiliran di beberapa wilayah.

Sejumlah transportasi umum seperti KRL, MRT otomatis terhenti hingga membuat aktivitas masyarakat turut terlambat.

PLN mengatakan di Kantor Pusat PLN pada Senin siang bahwa penyebab mati lampu yang dialami sebagian Pulau Jawa disebabkan oleh putusnya jaringan listrik di sistem Jawa-Bali.

Peristiwa ini pun menjadi kejadian yang menjadi sorotan publik hingga internasional. Namun kejadian listrik padam yang paling terparah dialami oleh India pada tahun 2012. Negara dengan penduduk 1,2 miliar, mencatat rekor mati lampu terburuk dalam sejarah.

Dilansir dari The New York Times, pasokan listrik berhenti total di 11 provinsi utara dan timur India. Ternyata kejadian mati lampu ini sering terjadi di negara pimpinan Narendra Modi ini.


Belum Ada Jalan Keluar

Ilustrasi bendera India (AFP Photo)

Berdasarkan scientificamerican.com, India secara kronis dinyatakan memiliki tenaga listrik terendah dan teratur mengalami pemadaman litrik sementara. Lalu bagaimana Negeri Mahabrata itu dapat terus memasok permintaan listrik di tengah terus meningkatnya warga?

Hanya 9 dari 28 kota di India yang memiliki akses penuh listrik. Untuk pemadaman listrik khusus ini, menteri dalam negeri India, Sushilkumar Shinde, mengatakan para pejabat belum tahu apa yang harus disalahkan.

Selain itu, permintaan pembangkit listrik untuk para petani terkait dengan irigasi pun meningkat.

Menurut pandangan analisis dari BBC, India memiliki sarana keuangan untuk menghilangkan kekurangan daya kronis, tetapi mengalami masalah dalam "proses pengiriman."

"Perusahaan listrik negara yang bangkrut, kekurangan batu bara, subsidi miring yang akhirnya menguntungkan petani kaya, pencurian listrik, dan agen distribusi swasta berkinerja buruk yang harus disalahkan," tulis Soutik Biswas, koresponden BBC di Delhi.

Perdana Menteri telah bekerja sebagai meningkatkan jumlah tenaga nuklir di jaringan India, tetapi proyek bersama AS tersebut dibatalkan karena kekhawatiran keselamatan.

Selain menemukan dan menghukum negara-negara yang mengambil alih kekuasaan di luar penjatahan mereka, pemerintah India berinvestasi dalam infrastruktur dan menaikkan harga listrik.


Teknologi Baru Atasi Mati Lampu

(Foto: Dokumentasi PLN)

Di negara bagian Tamil Nadu, India mati lampu sudah menjadi keseharian penduduknya. Hal ini dapat merugikan sejumlah perindustrian di sana.

Direktur Institut Teknologi India, Bhaskar Ramamurti dan profesor teknik elektro Ashok Jhunjhunwala menemukan sebuah teknologi baru yang menjanjikan suplai listrik dari jaringan alat-alat elektronik rumah tangga seperti kipas angin, televisi, lampu dan pengisi baterai ponsel.

Ramamurti mengatakan akan menargetkan 100 watt per hari untuk setiap rumah tangga dengan menambah sebuah alat di gardu-gardu listrik.

Nantinya konsep ini akan hadir di empat negara bagian Tamil Nadu, Karnataka, Kerala dan Andhra Pradesh.

"Saya rasa idenya sangat sederhana namun memungkinkan keuntungan yang begitu besar. Jadi kalau penerapannya benar, India memiliki teknologi yang mampu mengubah kehidupan," ucap Jhunjhunwala.

 

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya