Putri Pariwisata Berharap Makanan Organik Lebih Murah

Saat akan mulai mengonsumsi bahan pangan organik, banyak orang mungkin akan cemas soal pembengkakan biaya. Tak mengherankan, mereka mengasosiasikan konsep organik dengan harga yang lebih tinggi.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Mei 2012, 16:43 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah Indonesia sangat mengharapkan masyarakatnya dari Sabang sampai Merauke, dapat hidup sehat. Satu di antaranya dengan mengonsumsi makan-makanan yang sehat pula. Namun, makanan yang sehat tersebut sangatlah mahal, apalagi makanan organik yang sepertinya harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk mengonsumsinya.

Saat akan mulai mengonsumsi bahan pangan organik, banyak orang mungkin akan cemas soal pembengkakan biaya. Tak mengherankan, mereka mengasosiasikan konsep organik dengan harga yang lebih tinggi. Bila diamati, pertanian dan peternakan organik memang menghabiskan biaya sekitar 50-100 persen lebih besar dibandingkan yang tipe biasa.

Alessandra Khadijah Usman, selaku Putri Indonesia Pariwisata sangat berharap makanan yang terbuat dari bahan-bahan organik dapat lebih murah dari harga yang dijualnya. Dengan harga yang terjangkau pulalah masyarakat Indonesia bisa hidup sehat dengan mengonsumsi makanan organik setiap harinya.

"Saya berharap kita lebih peduli lagi dengan masakan yang sehat. Di Indonesia itu sebetulnya masih kurang peduli ya dengan makan-makanan yang sehat. Sekarang ini makan organik itu masih agak mahal ya. Dan, saya berharap nanti masakan organik itu bisa dinikmati oleh semua kalangan dengan harga yang jauh lebih murah lagi," kata Alessandra saat ditemui di Food Revolution Day di Jalan Kayumanis, Jakarta Timur, Sabtu (19/5).

Ada banyak hal yang jadi alasan mengapa masakan atau makanan yang terbuat dari bahan organik itu menjadi mahal. Misalnya, kebanyakan pertanian dan peternakan organik memiliki skala bisnis yang lebih kecil dibandingkan pertanian atau peternakan biasa.

Selain itu, perlu kerja lebih untuk bercocok tanam dan beternak tanpa bantuan pupuk kimia, pestisida, dan obat-obatan. Ditambah lagi, pengeluaran pakan organik untuk ternak juga memakan biaya dua kali lipat daripada biasanya.

Karena itu, dalam Food Revolution Day atau Hari Revolusi Pangan Internasional, Alessandra berharap selain masyarakat dapat mendapatkan makanan yang sehat juga dapat mengedukasi dengan lebih memahami atas makanan yang dimakannya serta dapat mempromosikan kuliner khas Indonesia ke dunia Internasional.(ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya