Liputan6.com, Jakarta - Persaingan industri 4.0 di Indonesia tidak dapat lepas dari ketersediaan penyedia layanan logistik yang mumpuni. Sementara Logistics Performance Index (LPI) produk Indonesia masih kalah saing dengan produk negara lain.
Di Asia Tenggara, Indonesia berada di urutan kelima, kalah dari Singapura, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Adapun untuk di dunia, Indonesia berada pada urutan ke-46.
Untuk itu, PT Logan Ahwaya Nusantara (LAN) menghadirkan aplikasi untuk Android dan iOS yang diberi nama LoGan. Layanan ini disebut sebagai solusi dari peredaran logistik dan pergudangan di Tanah Air.
Baca Juga
Advertisement
"Nama LoGan berasal dari kata 'logistik dan pergudangan', sedangkan Ahwaya bermakna hubungan. Jadi, kami adalah perusahaan logistik dan pergudangan yang menghubungkan Nusantara," tutur CEO dan founder PT LAN Boedi Utomo dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (6/8/2019).
Sebagai aplikasi logistik digital, LoGan membidik pasar business-to-business (B2B). Jadi, aplikasi ini menjadi platform yang menghubungkan cargo owner dengan transportir secara online dan real time.
Dalam hal ini, LoGan menghadirkan teknologi otonomos mulai dari order planning hingga pengelolaan transportir secara efisien.
"LoGan menjadi meet-up point antara pemilik kargo dan transportasi, khususnya untuk fluktuasi kebutuhan pengiriman barang dan ketersediaan transportir," tutur Boedi.
Lewat LoGan, proses pengiriman juga lebih mudah, cepat, dan efisien. GPS tracking system yang terhubung dengan alat GPS di setiap truk dan ponsel pengemudi juga mempermudah pelacakan proses pengiriman.
Keunggulan LoGan
Selain GPS tracking system, LoGan juga menghadirkan emergency button. Fitur keamanan ini dapat dilakukan pengemudi jika terjadi kecelakaan atau masalah dalam proses pengiriman barang.
"Selain itu, kami juga sudah dalam tahap finalisasi dengan pihak institusi keuangan untuk memberikan dukungan pembiayaan bagi pemilik kargo dan transportir," tutur Boedi melanjutkan.
LoGan juga menghadirkan sebuah ekosistem otomotif untuk mendukung kebutuhan operasional, pengelolaan, dan pemeliharaan armada transportir. Ekosistem itu meliputi bengkel, SPBU, penyedia spare-part, dan lain-lain.
"Diharapkan pada akhir 2019 akan terdapat ratusan titik outlet rekanan LoGan di seluruh pulau Jawa," ucapnya melanjutkan.
Saat ini, LoGan sedang menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan Fast-Moving Consumer Goods di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
(Dam/Ysl)
Advertisement