Kemenpar Bidik Turis India untuk Berkunjung ke Indonesia

India merupakan salah satu pasar utama di wilayah Asia sehingga kegiatan sales mission dirasa sangat penting untuk digelar.

oleh Fitri.Syarifah diperbarui 05 Agu 2019, 19:12 WIB
kemenpar

Liputan6.com, Jakarta Setelah Singapura, Kemenpar mengadakan sales mission di New Delhi pada 24 Juli 2019 di The Park Hotel, New Delhi. Acara ini dihadiri oleh 36 seller dan 47 buyer serta beberapa media.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya di Jakarta, Jumat (2/8/2019) mengatakan pihaknya telah melaksanakan rangkaian sales mission pasar India program tourism hub di Singapura dan di tiga kota di India pada 22-29 Juli 2019.

“Kegiatan di Singapura dilaksanakan pada 22 Juli 2019, bertempat di Swissotel The Stamford Singapura. Kegiatan ini diikuti oleh lima seller dari Indonesia dan 10 buyer dari Singapura pemain pasar India,” katanya.

Ia mengatakan, India merupakan salah satu pasar utama di wilayah Asia sehingga kegiatan sales mission dirasa sangat penting untuk digelar.

Kegiatan sales mission diwarnai dengan upaya meyakinkan para pelaku industri pariwisata terkait pariwisata di sejumlah destinasi di Tanah Air termasuk Kepri dengan program hot deals. Selain itu juga diyakinkan kepada seller dari Indonesia mengenai potensi pasar Singapura dan India.

Acara yang melibatkan Kedutaan Besar RI di New Delhi itu juga menghadirkan maskapai Thai Airways sebagai airlines yang mendukung program tourism hub.

“Delegasi Kemenpar juga bertemu dengan pemegang lisensi pameran SATTE untuk membahas keikutsertaan Indonesia dalam ajang bursa pariwisata SATTE 2020,” katanya.

Pada sales mission ini, Asdep PP II Regional III dibantu VITO terkait juga berkesempatan membahas kemungkinan famtrip golf ke Bintan pada September 2019 untuk 15 orang pelaku industri pariwisata.

Sales mission selanjutnya dilaksanakan pada 26 Juli 2019 di Hyatt Regency, Chandigarh dan dihadiri oleh 53 buyer. VITO Singapura memberikan paparan program tourism hub dan upaya pemanfaatan Singapura karena tidak adanya penerbangan langsung dari India ke Indonesia.

Selain itu, perwakilan dari Malindo Air dan Thai Airways memberikan presentasi produk mereka kepada industri buyer dan seller yang hadir.

Pada 28 Juli 2019, panitia IITT, yaitu Mohit menemui delegasi Kemenpar untuk membahas rencana partisipasi Indonesia pada IITT (India International Travel & Tourism fair) tahun depan, yang akan dilaksanakan pada 14-16 Januari 2020.

Sales mission diakhiri di kota Pune pada 29 Juli 2019 di Novotel Pune. Acara dihadiri oleh 43 buyer dan Konsul Jenderal RI di Mumbai juga mengapresiasi khusus event sales mission Pune.

Dalam kesempatan ini, selain VITO Singapura yang memberikan paparan mengenai tourism hub, terdapat juga product presentation dari Singapore Airlines dan Malindo Air. Pada tiap-tiap kota, masing-masing airlines dan para seller juga memberikan doorprize berupa tiket pesawat dan paket tur/voucher menginap di hotel.

Dari rangkaian tersebut, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berharap proyeksi kedatangan wisman India mencapai 80 ribu dengan transaksi potensial Rp30 miliar bisa tercapai. Perkiraan periode kedatangan wisman dari India ke Indonesia pada bulan-bulan semester kedua hingga pertama awal tahun meliputi Agustus, September, Oktober, Desember tahun 2019 sert Februari, dan Maret tahun 2020.

“Bali masih menjadi destinasi yang paling diminati wisman India, yang disusul dengan Kepulauan Riau dan Jakarta. Pantai yang indah dan lautan jernih, adalah alasan wisman India begitu menyukai Pulau Dewata,” katanya.

Kemenpar memanfaatkan Singapura sebagai tourism hub, karena selama ini banyak wisman India datang ke sana, termasuk juga Malaysia. Selain itu juga, belum adanya penerbangan langsung dari India ke Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya