DPR Akan Panggil Plt Dirut PLN soal Mati Listrik Massal

Nasim Khan menilai, mati listrik massal ini menjadi momentum untuk membenahi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Agu 2019, 07:27 WIB
Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Mati listrik di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya menjadi sorotan banyak publik, tak terkecuali dari anggota-anggota DPR. Komisi VI DPR berencana memanggil Plt Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, Sripeni Inten Cahyani dan jajarannya guna mempertanyakan komitmen kerja mereka.

Pemanggilan ini sekaligus untuk mengetahui secara detail penyebab terjadinya pemadaman listrik secara massal tersebut.

"Kita (Komisi VI DPR RI) akan panggil juga pertanyakan komitmen kerja Plt Dirut yang baru belum sebulan," tegas Kapoksi F-PKB Komisi VI DPR RI Nasim Khan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 5 Agustus 2019.

Dia menilai, mati listrik massal ini menjadi momentum untuk membenahi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Saatnya sekarang menata serius ke depan dalam segala hal khusunya BUMN kita yang sangat jelas sesuai undang-undang bukan hanya untuk mengejar keutungan tapi kesejahteraan masyarakat dan bangsa," kata Nasim Khan 

Menurutnya, pemerintah harus kembali mengecek ulang dan mengevaluasi seluruh sistem energi proyek-proyek yang telah dan akan dibangun.

"Selanjutnya, negara harus memastikan proses operasional sistem energi seluruh proyek nasional siap secara khusus menghadapi padamnya energi listrik," ujar Nasim soal mati listrik.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


PLN Akui Lambat

Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10). PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan kondisi listrik di Kota Palu semakin membaik pasca gempa dan tsunami. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN Persero Sripeni Inten Cahyani mengakui, pihaknya lamban menangani pemadamam listrik di hampir seluruh Pulau Jawa. Hal ini disampaikan Inten di hadapan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kantor PLN Pusat, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

"Kami mohon maaf Pak, prosesnya lambat, kami akui prosesnya (pemulihan listrik) lambat," ucap Inten.

Dia menjelaskan bahwa pemadaman listrik di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Banten hingga sebagian Jawa Tengah disebabkan masalah di Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran-Pemalang.

Inten menyebut, sistem kelistrikan di Jawa-Bali terdapat dua sistem, yaitu sistem utara dan selatan. Menurut dia, yang bermasalah adalah listrik jaringan utara.

"Jadi pada di utara, Ungaran, Pemalang pertama terjadi gangguan pada pukul 11.48 WIB, kemudian sirkuit, jadi terjadi gangguan, dua line terjadi gangguan," katanya.

 

Reporter: Raynaldo Ghiffari Lubabah

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya