Liputan6.com, Jakarta - Kejadian mati lampu total pada Minggu siang, membuat banyak pihak mempertanyakan kinerja PT PLN (Persero) yang menjadi pemasok listrik utama di Indonesia. Berkaitan dengan kinerja, tentu saja yang menjadi sorotan adalah pemimpin alias direktur utama (dirut) dari perusahaan listrik tersebut.
Sampai saat ini, PLN masih belum memiliki dirut definitif. Pimpinan tertinggi PLN saat ini diduduki oleh Sripeni Inten Cahyani yang merupakan pelaksana tugas (Plt) dirut. Dia ditetapkan menduduki jabatan tersebut pada Jumat pekan kemarin menggantikan Djoko Abumanan yang juga merupakan Plt dirut.
Lalu, kapan PLN memiliki dirut baru?
Baca Juga
Advertisement
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, urusan penunjukan Dirut PLN merupakan kewenangan Menteri BUMN, Rini Soemarno. Cuma saat ini, Rini sedang menjalankan ibadah haji.
"Saya enggak tahu kalau ada khusus mengenai ini. Karena menterinya lagi haji, tunggu pulang haji juga," kata Luhut dikutip pada Selasa (6/8/2019).
Meskipun demikian, lanjut Luhut, Presiden Jokowi sudah memberi arahan kepada seluruh menteri untuk tidak membuat keputusan selama masa transisi hingga Oktober nanti.
"Presiden beri arahan kepada kami pada rapat untuk apa semua menteri-menteri jangan dulu membuat keputusan sampai Oktober," jelas dia.
Kecuali ada keputusan tertentu yang memang harus diambil dalam kurun waktu hingga Oktober. "Kecuali nanti ada hal khusus Pak Presiden kasih arahan, ya saya enggak tahu," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PLN Pastikan Listrik Mati Bukan karena Sabotase
Plt Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani, memastikan padamnya listrik di sebagian wilayah Jawa pada Minggu 4 Agustus 2019 bukan karena sabotase. Menurut Sripeni, listrik padam disebabkan masalah teknis.
"Saya pastikan bukan masalah sabotase, ini murni teknis," ungkap Sripeni di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Sripeni mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi atas insiden listrik mati di sejumlah wilayah. "Kami sedang proses investigasi, karena kadang-kadang kami suka tidak tahu ada tiba-tiba layanan jaringan putus," ucap dia.
Guna mencegah hal serupa terjadi, PLN berencana menambah jaringan 500 KV di Utara dan Selatan Jawa. "Jadi, ada back up," ucap Sripeni.
Baca Juga
Sebelumnya, wilayah Jakarta dan sekitarnya mengalami pemadaman listrik pada Minggu, 4 Agustus 2019, sekira pukul 12.00 WIB. PT PLN (Persero) menyatakan bahwa telah terjadi gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV yang membuat listrik di Jakarta dan sekitarnya padam.
"Saat ini upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil menyala," jelas Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 4 Agustus 2019.
Selain itu terjadinya gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV mengakibatkan padamnya sejumlah Area Jawa Barat.
"Sekali lagi kami mohon maaf dan pengertian seluruh pelanggan yang terdampak akibat gangguan ini, kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem agar listrik kembali normal," ucap Made.
Advertisement