Sri Mulyani Perkirakan Investasi Bakal Melaju di Semester II 2019

Menurut Sri Mulyani, beberapa indikator yang sebetulnya menunjukkan kemungkinan investasi akan melaju.

oleh Arthur Gideon diperbarui 06 Agu 2019, 11:46 WIB
Menkeu Sri Mulyani memberi sambutan saat seremonial pembangunan Kantor Pusat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Selasa (2/4). Gedung Indonesia Financial Center diperuntukkan bagi OJK dan Kementerian Keuangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui kalau dari sisi komposisi, saat ini konsumsi rumah tangga maupun dari belanja pemerintah masih sangat tinggi di kuartal II 2019. Karena itu, ia berharap pada investasi dan ekspor untuk ditingkatkan dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi.

“Untuk eskpor tentu berkaitan dengan kondisi global dan kinerja ekspor kita masih jauh, namun dari sisi investasi tentu kita berharap sesudah adanya siklus politik ini di kuartal II, maka kuartal III akan mulai pick up,” kata Sri Mulyani dikutip dari laman Setkab, Selasa (5/8/2019).

Menurut Sri Mulyani, beberapa indikator yang sebetulnya menunjukkan kemungkinan investasi akan pick up. Contohnya Penanaman Modal Asing (PMA) yang sudah tumbuh di atas 9 persen pada kuartal II.

“Saya masih cek di sektor keuangan serta pertumbuhan kredit maupun belanja dari capital dari perusahaan-perusahaan. Sebetulnya mereka relatif cukup positif. Jadi mungkin nanti akan terekam di kuartal III dan IV untuk investasi ya,” terang Sri Mulyani.

Jika dilihat dari komposisi yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), menurut Sri Mulyani, dua hal yang kuat adalah konsumsi rumah tangga yang 5,17 dan belanja pemerintah.

“Itu semua konsisten dengan belanja APBN kita. Di semester kedua kita harap harusnya indikator investasi maupun ekspor yang bisa pick up, gitu ya,” pungkas Menkeu seraya berharap pada semester II tahun 2019 ini pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,2 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tumbuh 5,05 Persen

Deretan gedung bertingkat dan pemukiman warga di Jakarta, Selasa (30/7/2019). Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama dengan pemerintah menyetujui target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran angka 5,2% pada 2019 atau melesat dari target awal 5,3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya Kepala BPS Dr. Suhariyanto dalam keterangan persnya di kantor BPS Pusat, Senin (5/8) siang mengemukakan, ekonomi Indonesia triwulan II-2019 tumbuh 5,05 persen dibanding triwulan II-2018 (y-on-y). Sementara dibanding dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Indonesia tumbuh 4,20 persen.

“Pertumbuhan tertinggi dicapai komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 8,23 persen, diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 8,23 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 5,17 persen,” jelas Suhariyanto

Adapun pertumbuhan ekonomi pada semester I-2019 mencapai 5,06 persen, atau melemah dibanding dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2018 yang mencapai 5,17 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya