Jangan Bersikap Sembarangan Ketika akan Resign, Ini Alasannya

Resign juga perlu hati-hati. Jangan pikir langsung bebas begitu saja.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 07 Agu 2019, 08:30 WIB
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta - Meninggalkan perusahaan atau resign bukanlah sekadar memberikan surat pengunduran diri. Ada hal yang tetap diperhatikan, yakni sikap ketika berbicara soal keputusan resign.

Lebih baik bila tak serta-merta berpikir bahwa diri sudah bebas begitu menyerahkan surat resign, dan kemudian malah bersikap semena-mena yang justru merugikan karier ke depan.

Ini terutama berlaku jika HR memiliki kebijakan exit interview, alias bertanya alasan resign. Dijelaskan bahwa menyebut mengeluh ke HR belum tentu menghasilkan apa-apa. Toh, mereka bukan pengambil keputusan di perusahaan.

Melansir Inc, usahakan jangan tergoda mengeluh di depan HR, apalagi menghina bos, pasalnya belum tentu HR akan memihakmu. Bisa saja mereka melaporkan ke bos, dan keadaan tambah sulit jika bos kamu tersinggung lalu membahas kelakuanmu ke perusahaan lain.

"Bahkan jika kamu menyediakan HR cetak biru jelas untuk mengubah perusahaan dengan luar biasa, mereka tetap saja tak bisa melakukan apa-apa. Jadi berbagi ide dengan HR (apalagi mengeluh) adalah menghabiskan waktu," tulis Inc.

Lebih lanjut, Inc menyarankan ada lima hal yang perlu diekspresikan ketika resign bila pihak HR ingin mengetahui alasanmu resign. Ini berguna untuk menjaga hubungan baik dengan perusahaan dalam hubungan profesional ke depannya.

Lima hal yang perlu diekspresikan itu adalah adalah rasa sedih karena harus hengkang, sisi positif ketika kamu bekerja di perusahaan, apa saja yang kamu pelajari, rasa syukur karena mendapat kesempatan bekerja di perusahaan itu, dan bahwa resign adalah keputusan yang berat untuk diambil.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Ditanya Mengapa Resign saat Wawancara Kerja? Ini 5 Jawaban Terbaik

Ilustrasi resign (Unsplash)

Jika Anda saat ini sedang ingin menghadapi tahapan wawancara kerja, dan sebelumnya telah mengundurkan diri dari perusahaan sebelumnya tentunya akan ada satu pertanyaan wajib yang akan ditanyakan kepada Anda. Apa itu?

"Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda yang sebelumnya?". Satu kalimat pertanyaan yang sebenarnya mudah untuk dijawab. Namun hati-hatilah karena jawaban Anda mungkin saja menjadi salah satu penyebab gagalnya Anda pada tahapan ini. 

Untuk itu, persiapkanlah semuanya sebaik mungkin. Termasuk ini. Persiapkanlah dengan sebaik mungkin jawaban-jawaban terbaik dari semua kemungkinan pertanyaan yang ada.

Terdapat lima pilihan jawaban terbaik untuk menjawab pertanyaan di atas. Mau tahu apa sajakah itu?

Berikut lima alasan terbaik mengapa Anda meninggalkan pekerjaan sebelumnya seperti dilansir dari laman JobStreet.com:

 


1. Pertumbuhan Karier

ilustrasi. (Sumber foto: unsplash.com)

Lebih baik mengatakan jika saat ini Anda butuh pertumbuhan karier yang lebih lanjut dibanding harus mengatakan 'telah melampaui posisi saat ini'.

Jawaban ini akan memberikan kesan jika perusahaan tidak cukup progresif untuk membuat Anda tertantang. Anda juga bisa menjawab dengan seperti ini,

"Saya cukup beruntung telah bekerja di berbagai proyek menarik selama 3 tahun saya di XYZ, yang telah membantu saya benar-benar mengasah keterampilan dan keahlian saya dalam branding untuk teknologi startup. Meskipun saya benar-benar menikmati bekerja di XYZ, saya merasa sudah waktunya untuk menjelajahi berbagai industri untuk pertumbuhan karier saya lebih lanjut. Saya siap untuk tantangan baru."


2. Tidak Cocok dengan Atasan

Kesimpulan. (Sumber foto: unsplash.com)

Jika ini menjadi salah satu alasan terbesar mengapa Anda pindah kerja, maka, Anda bisa menjawab dengan cara yang lebih positif yaitu menunjukkan integritas dan akuntabilitas dengan seperti ini:

"Saya sangat percaya bahwa kompatibilitas nilai-nilai dan gaya kerja antara manajer dan anggota tim merupakan prasyarat untuk lingkungan kerja yang produktif dan kondusif. Karena itu, ketika ketidakcocokan timbul dan menjadi masalah, saya terdorong untuk merenungkan langkah terbaik berikutnya bagi saya (dan perusahaan). Itu adalah keputusan yang sulit, tetapi saya tahu tanpa keraguan bahwa perubahan seringkali dapat menjadi awal dari hal-hal yang lebih baik di masa depan."


3. Perubahan Jalur Karier

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/ander burdain

Tentunya setiap orang pernah merasakan jika pekerjaan yang saat ini ia lakukan tidak sesuai dengan impian yang ingin dicapainya. Untuk itu, banyak orang yang menjadikan ini sebagai salah satu alasan mengapa mereka pindah. Jika kondisi seperti ini yang Anda alami, maka cobalah menjawab seperti ini:

"Saya selalu ingin menjelajahi karier dalam menulis, tetapi selama bertahun-tahun saya yakin saya tidak cukup baik. Setelah banyak melakukan pencarian jiwa dan introspeksi, akhirnya saya sampai pada kesimpulan bahwa jika saya tidak mencoba, saya tidak akan pernah tahu, jadi saya akhirnya memberanikan diri dan mengejar karier impian saya."


4. Gaji yang Lebih Baik

ilustrasi dompet/Photo by Zeny Rosalina on Unsplash

Terkadang banyak orang yang memilih untuk pindah bekerja lantaran gaji yang didapat saat ini tidak sesuai dengan pekerjaan yang ia lakukan. Jika ini memang menjadi alasan utama mengapa Anda pindah, maka berhati-hatilah dalam menjawabnya. Anda bisa menjawab seperti ini,

"Di XYZ, saya cukup beruntung untuk mengembangkan beragam keterampilan dan keahlian yang fleksibel selama bertahun-tahun. Sementara saya berterima kasih atas kesempatan belajar dan telah menikmati berkontribusi dalam tim, saya merasa sudah waktunya untuk pindah dan bergabung dengan perusahaan dengan kebutuhan yang lebih besar bagi keterampilan saya, di mana saya dapat memanfaatkannya lebih baik."


5. Kondisi Kerja yang Fleksibel

Ilustrasi Kerja Kantoran (sumber: unsplash)

Mungkin pekerjaan lama kurang fleksibel hingga membuat Anda memutuskan untuk berhenti dan pindah. Namun perlu diingat Anda harus tetap menyatakannya dengan cara yang positif seperti di bawah ini,

"Saya sangat percaya pada kerja keras dan penyelesaian sesuatu, tetapi saya telah menemukan bahwa saya bekerja lebih baik di lingkungan kerja yang fleksibel. Pilihan seperti bekerja dari rumah, bekerja dari ruang kerja bersama, jam kerja yang fleksibel, membantu saya lebih termotivasi dan terinspirasi dibandingkan bekerja dari kantor sepanjang hari, setiap hari. Sayangnya pekerjaan saya saat ini tidak menawarkan opsi ini, itulah sebabnya saya mencari perusahaan dengan budaya kerja yang kompatibel."

Tadi merupakan lima jawaban terbaik jika Anda ditanya mengapa meninggalkan pekerjaan lama saat wawancara. Satu hal yang harus diingat adalah, apapun alasannya, Annda harus bisa menyampaikannya secara positif dan netral.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya