Kakek Asal Surabaya Kayuh Becak demi Datangi Kongres ke-5 PDIP di Bali

Sukirman (65) berasal dari Surabaya mengayuh becaknya dari tempat tinggalnya hingga ke Bali. Perjalanan dari Surabaya ke Bali ditempuhnya dengan jarak 431 km.

oleh Dewi Divianta diperbarui 07 Agu 2019, 21:00 WIB
Mbah Kirman bersama kader PDIP lainnya dan becaknya (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Usianya tak muda lagi, tetapi tekadnya menghadiri kongres ke-5 PDIP di Bali tak membuat semangatnya melemah. Dia adalah Kakek Sukirman. Lelaki berusia 65 tahun ini berasal dari Surabaya.

Dia mengayuh becaknya dari tempat tinggalnya hingga ke Bali. Perjalanan dari Surabaya ke Bali ditempuhnya dengan jarak 431 km. Ia berangkat dari rumahnya di Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya pada Rabu malam 31 Juli 2019 lalu.

"Saya berangkat dari Surabaya tanggal 31 Juli 2019 malam," katanya saat ditemui di kantor DPD PDIP Bali, Selasa (7/8/2019).

Kakek yang karib disapa Mbah Kirman itu sejatinya tak mempersiapkan bekal dengan baik. Uang yang dikantonginya pas-pasan. "Ya, namanya juga simpatisan, tidak ada sponsor yang memberikan modal," ucapnya.

Mbah Kirman mengaku selama perjalanannya menuju Bali, dia mendapat banyak dukungan dari warga daerah yang dilintasinya. Ada yang memberinya minuman dan makanan, ada pula yang membekalinya uang. "Ya, ada saja yang mendukung. Ada yang kasih uang, ada yang kasih makanan. Kalau tidur ya di becak. Biasanya saya berhenti di pom bensin," ucapnya.

Mbah Kirman bukan tanpa alasan nekat menghadiri Kongres ke-5 PDIP di Bali dari Surabaya. Ia mengaku pengagum berat Bung Karno dan anaknya, Megawati Soekarnoputri yang merupakan Ketua Umum DPP PDIP.

Bahkan, katanya, ia telah menjadi pengagum berat Bung Karno ketika Sang Proklamator itu masih berkuasa pada era Orde Lama. "Mulai dari PNI berdiri sampai sekarang saya memang fanatik betul sama keluarga Bung Karno," ujarnya.

Meski tak bisa masuk ke arena kongres lantaran bukan peserta, Mbah Kirman mengaku akan berada di Bali hingga forum tertinggi di internal partai banteng gemuk dalam lingkaran itu selesai. "Saya di sini sampai selesai kongres. Pulangnya ya mbecak lagi," ujarnya sambil terkekeh.

 


Becak Pemberian Megawati

Mbah Kirman bersama kader PDIP Bali di Kantor DPD PDIP Bali (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Mbah Kirman bercerita becaknya memiliki sejarah. Becak itu merupakan pemberian Megawati Soekarnoputri melalui Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. "Becak ini diberikan Ibu Mega melalui Pak Hasto. Saya rawat baik-baik meski sempat rusak. Ini becak bersejarah buat saya," katanya.

Meski tak bisa menyampaikan aspirasinya secara langsung, Mbah Kirman ingin Megawati Soekarnoputri tetap sebagai Ketua Umum DPP PDIP. "Sebagai simpatisan saya ingin Ibu Mega tetap menjadi ketua umum," tutur dia.

Aksi nyentrik Mbah Kirman saat tiba di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Nomor 1 Denpasar sudah barang tentu memantik perhatian jajaran pengurus PDIP Bali yang tengah sibuk mempersiapkan keperluan kongres.

Beberapa dari mereka bertanya tentang perjalanan Mbah Kirman dari Surabaya menuju Bali. Beberapa lainnya asyik berpose ria dengan becak kesayangan Mbah Kirman.

Kedatangan Mbah Kirman ditemui langsung oleh Sekretaris DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jayanegara. Wakil Wali Kota Denpasar itu mengaku salut dengan perjuangan Mbah Kirman yang rela jauh-jauh mengayuh sepeda untuk menghadiri Kongres ke-5 PDIP di Bali.

"Saya sebagai kader sangat terharu melihat perjuangan beliau. Dengan keadaan apa pun tetap peduli pada PDIP," katanya saat menerima Mbah Kirman.

Wakil Bupati Tabanan yang juga Ketua DPC PDIP Tabanan, Komang Gede Sanjaya juga menyampaikan hal serupa. Ia mengatakan bahwa aksi dari Mbah Kirman itu menunjukkan bahwa PDIP merupakan partai yang dicintai oleh masyarakat kecil. “Kami terharu dan bangga. Ini membuktikan bahwa PDIP merupakan partai wong cilik," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya