Liputan6.com, Bandung Institut Teknologi Bandung (ITB) akan memilih rektor baru. Pendaftaran untuk calon dalam pemilihan rektor (pilrek) periode 2020-2025 dibuka pada 5-30 Agustus 2019. Pendaftaran dapat dilakukan di Sekretariat Majelis Wali Amanat (MWA), Gedung BPI, Jalan Dipatiukur No. 4, Kota Bandung.
Ketua MWA ITB, Yani Panigoro mengatakan, masa bakti rektor ITB 2015-2020 akan berakhir pada 20 Januari 2020.
Baca Juga
Advertisement
Sebagaimana diatur dalam statuta ITB yakni PP No.65 Tahun 2013, proses pemilihan rektor berikutnya sudah harus dimulai paling lambat tiga bulan sebelum akhir masa bakti dan sudah harus dilantik paling lambat tiga bulan setelah terpilih.
"ITB di bawah kepemimpinan Rektor Prof Dr Ir Kadarsah Suryadi, DEA, mengalami kemajuan yang luar biasa, tetapi karena masa jabatan selesai, kami atas nama MWA akan melakukan penjaringan calon untuk rektor ITB periode 2020-2025," kata Yani dalam jumpa pers di Bandung, Selasa (6/8/2019).
Menurutnya, ITB sebagai perguruan tinggi berbadan hukum harus transparan kepada siapa pun. Sehingga, pilrek harus dilaksanakan sesuai dengan mekanisme dan terbuka.
"Pilrek ini juga dapat juga dipantau di website rektorkita.itb.ac.id. Di website itu, siapa pun bisa mengakses dokumen administratif calon rektor ITB 2020-2025," ujar Yani.
Dia menambahkan, proses seleksi, verifikasi, dan pemilihan akan dimulai pada 2 September. Adapun target rektor baru terpilih paling lambat 29 November.
"Menurut aturan, rektor terpilih sudah ada tiga bulan sebelum diganti. Hal itu dilakukan agar proses pemindahan jabatan rektor baru lancar," ujarnya.
Hal istimewa dalam pilrek kali ini menurut Yani adalah bertepatan dengan usia ke-100 tahun ITB sebagai sebuah perguruan tinggi.
"Rencana kita pada 20 Januari 2020 rektor baru sudah dilantik yang mana bertepatan dengan momen 100 tahun ITB," kata Yani.
Harapan pada Usia ke-100
Memasuki usia ke-100 pada 2020 nanti, Yani mengatakan, ITB akan menggelar event besar. Namun, ia belum mau membocorkan apa isi event tersebut.
"Yang penting, dalam pemilihan rektor kali ini, bagi calon rektor memikirkan ITB 100 tahun ke depan. Kita sudah meluluskan 100 ribu alumni, artinya sudah besar jumlah alumninya daripada mahasiswanya. Apalagi presiden pertama Indonesia, Ir Sukarno berasal dari ITB," kata Yani.
Dia mengatakan, untuk kepemimpinan ITB ke depan, ITB memberi perhatian pada perkembangan global. Khususnya era industri 4.0 yang tantangannya lebih serius. Sehingga dia berharap ITB dapat terus berkontribusi dan memanfaatkan perkembangan demi kemajuan dan keutuhan NKRI.
"Ke depan, akan banyak tantangan yang lebih besar lagi apalagi dengan adanya industri 4.0. Untuk itu, MWA ITB sangat serius mencari dan mendukung warga yang terbaik memimpin ITB berikutnya," ujarnya.
Advertisement
Persyaratan Maju Jadi Calon Pilrek ITB
Dalam proses pilrek ITB, setelah calon rektor mengirimkan aplikasi, pihak MWA dan senat akan melakukan penilaian pada 2 September 2019.
"Selama proses itu, pihak calon rektor akan menjalani pemeriksaan mulai dari kesehatan, psikologis, dan sebagainya," kata Yani.
Setelah memasuki masa penjaringan calon rektor, ITB juga akan menggelar debat terbuka. Namun, terkait waktu pelaksanaan akan diberitahukan selanjutnya.
Sementara, Sekretaris Eksekutif MWA ITB Benhard Sitohang menuturkan, tidak ada batasan jumlah pendaftar calon rektor.
"Intinya dari jumlah yang mendaftar yang tak terhingga itu akan secara bertahap tereduksi sampai didapatkan satu. Pastinya ada tahapan," kata Benhard.
Berikut persyaratan administratif calon dalam pilrek ITB 2020-2025:
1. Menyertakan surat pernyataan diri dalam format bermaterai berisi setia kepada Pancasila dan NKRI, bersedia untuk mengikuti proses pemilihan rektor termasuk di dalamnya mengikuti asesmen yang diperlukan dari berbagai pihak, non-aktif dari jabatan yang mengandung konflik kepentingan, menyerahkan berbagai dokumen dan atau informasi tambahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan proses pemilihan, dan bersedia menjadi rektor, belum pernah terlibat dan bebas masalah pidana serta nonpartisan, bukan anggota atau pengurus partai dan afiliasinya, dan organisasi masyarakat yang tidak berasaskan Pancasila.
2. Fotokopi: Ijazah pendidikan terakhir (gelar pendidikan akademik doktor/S3), surat tanda kenal lahir dan identitas diri.
3. Rekam jejak
4. Surat pernyataan visi atau motivasi menjadi rektor yang ditulis tangan sendiri (maksimal dua halaman).
Simak video pilihan di bawah ini: