Para Lajang, Perhatikan Ini Bila Ingin Beli Rumah

Beli rumah butuh uang yang sangat banyak, mengingat saat ini harga rumah yang melambung tinggi.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 09 Agu 2019, 06:01 WIB
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer setiap manusia. Tak heran, memiliki rumah sendiri menjadi keinginan tersendiri setiap orang, baik yang telah menikah ataupun yang masih lajang. 

Keperluan untuk membeli rumah sendiri tidak hanya diperuntukkan yang telah menikah. Saat ini, makin banyak kaum lajang yang tertarik untuk membeli rumah, entah untuk langsung ditempati, sebagai investasi properti maupun keperluan ketika telah menikah kelak. 

Beli rumah butuh uang yang sangat banyak, mengingat saat ini harga rumah yang melambung tinggi. Mungkin, untuk yang telah menikah, membeli rumah dapat menggunakan tabungan rumah tangga yang berasal dari gaji suami dan gaji istri. 

Namun, tidak demikian untuk kaum lajang yang masih memiliki pendapatan tunggal, tanpa adanya sumbangan tabungan dari pihak lain. Bagi Anda para single, perhatikan ini bila ingin beli rumah, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Memastikan Bahwa Kondisi Finansial Sangat Mendukung

Membeli rumah yang tidak bisa dikatakan murah, untuk pihak lajang yang masih memiliki pendapatan tunggal tentunya membawa beban tersendiri. Maka dari itu, sebelum memutuskan melakukan transaksi pembelian rumah, ada baiknya memastikan jika keadaan keuangan memang benar-benar mendukung.

Jika keadaan keuangan mendukung, pastikan juga punya tabungan lainnya yang berguna untuk hal-hal tak terduga. Hal ini sangat penting, sebab dari gaji bulanan yang telah terpotong buat bayar rumah, jika terjadi hal-hal yang diluar kehendak maka tidak perlu khawatir berlebihan, karena telah ada tabungan lainnya. 


2. Pertimbangkan Biaya Lain-lain

Ilustrasi Gaji

Beli rumah tidak hanya sebatas dalam biaya uang muka saat transaksi dan uang angsuran tiap bulannya, tapi lebih dari itu. Masih banyak biaya-biaya lainnya yang akan dikeluarkan hingga rumah benar-benar siap dihuni.

Apa sajakah itu? Mulai dari biaya untuk pajak, asuransi, listrik dan air, hingga biaya renovasi jika diinginkan. Maka, tak perlu kaget jika biaya-biaya tersebut akan menambah pengeluaran. 

Oleh karena itu, sebelum membeli rumah, perlu memastikan bahwa siap untuk menanggung biaya-biaya yang akan muncul dari awal proses pembelian beserta biaya-biaya lainnya yang tidak sedikit.

3. Berdiskusi dengan Penyedia Jasa Kredit

Keadaan keuangan kaum lajang tentunya sangat berbeda dengan yang telah menikah. Memiliki pendapatan tunggal dengan pengeluaran yang besar tentunya akan menjadi pertimbangan tersendiri. 

Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk melakukan diskusi dengan bank penyedia jasa kredit saat pembelian rumah, guna memperingan dan mempermudah tanggungan kredit. Bisa berupa suku bunga yang rendah, atau jangka waktu kredit yang lebih lama. 

Selain itu, membayar uang muka pembelian dengan nominal yang besar juga akan membawa keuntungan tersendiri. Salah satunya, beban kredit bulanan akan menjadi lebih rendah karena telah terbantu dengan uang muka tadi. 


4. Paham akan Segala Jenis Risiko yang Ditanggung

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat puasa di rumah terasa menyenangkan. Apa saja?

Terbiasa dengan sistem sewa kamar yang relatif lebih murah, angsuran tiap bulan yang dikeluarkan saat pembelian rumah memang lebih besar. Siapa bilang membeli rumah dengan keadaan lajang tidak menimbulkan risiko? 

Satu-satunya risiko yang kemungkinan dihadapi yaitu kondisi keuangan yang akan goyah. Hal ini tidak akan berlangsung berlarut-larut. Biasanya, goyahnya keuangan akan terjadi saat awal, karena masih shock dengan keadaan yang baru dengan pengeluaran yang melonjak. 

Namun, di sisi lain, membeli rumah sendiri juga memiliki benefit tersendiri. Dengan memiliki rumah sendiri, tak perlu memikirkan harus pindah kemana di tahun yang akan datang.

Selain itu, dengan memiliki rumah sendiri juga dapat mendapat privasi sebanyak yang diinginkan, tanpa ada campur tangan orang lain seperti saat menyewa kamar. 

5. Memilih Rumah yang Sesuai Kebutuhan

Definisi rumah impian tiap individu sangatlah berbeda. Ada yang lebih memilih untuk memiliki rumah yang sederhana dengan 2 kamar tidur, ada pula yang lebih memilih rumah mewah dengan kamar tidur yang banyak.

Lantas, harus memilih yang mana? Ini merupakan hak tiap individu untuk memilih jenis rumah yang diinginkan.

Namun, yang menjadi titik terpenting adalah menyesuaikan dengan uang yang dimiliki. Jika hanya memiliki uang untuk rumah 2 kamar, maka tak apa. 

Selain dari sisi keuangan, pemilihan rumah yang tepat juga dapat dilihat pemanfaatan ruangannya. Bagi yang masih lajang, tentunya membeli rumah dengan 5 kamar sangat tidak efektif jika hanya ditinggali seorang diri.

Membeli Rumah Butuh Pertimbangan Matang

Beli rumah bagi yang masih lajang memang bukan sebuah masalah, pun demikian tetap butuhk banyak pertimbangan yang benar-benar matang. selain itu, berdiskusi dengan orang tua atau anggota keluarga lainnya juga sangat membantu.

Dengan begitu, akan ada masukan-masukan yang membangun dari pihak lain yang akan membantu dalam keputusan pembelian rumah. Sebelum transaksi pembelian rumah, ada baiknya jika memastikan jika pertimbangan-pertimbangan tadi telah menemukan titik terangnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya