Liputan6.com, Ponorogo - Jika kambing biasanya beraroma tak sedap, tidak demikian dengan kambing-kambing milik Maiful. Di momen menjelang Hari Raya Idul Adha, warga Pakunden, Ponorogo, Jawa Timur, itu menjual kambing wangi alias kambing yang dirawat dengan fasilitas salon khusus kambing.
Saat tim Liputan6.com berkunjung tempat penjualan kambing itu, tidak ada yang berbeda dengan tempat penjual kambing pada umumnya. Hanya ada kandang kambing memanjang berjenis jawa dengan aneka warna. Yang membedakannya adalah makanan kambing.
Advertisement
Saat ditemui, Maiful tengah mencampur probiotik khusus kambing dengan nutrisi. Tak lama, tangan kekarnya mengaduk makanan tersebut, dan memberikannya kepada ratusan kambing yang siap dijual.
"Ya begini setiap hari. Setiap pagi pasti memberi makanan kambing. Sama kan dengan yang lain. Yang beda kami ada salonnya," kata Maiful membuka percakapan, Rabu (7/8/2019).
Sejurus kemudian, tangan Maiful mengambil rumput. Dan kembali memberikan ratusan kambingnya makan rumput.
Tak lama, Maiful mengeluarkan satu kambing. Setelahnya, kambing tersebut dimandikan dan dikeramasi dengan shampo khusus kambing.
Proses keramas kambing itu, bak wanita yang melakukan perawatan di salon. Tangan Maiful telaten mengeramasi hewan dagangannya walaupun ada perlawanan.
Tak hanya itu, usai keramas, bulu si kambing disisir. Bulu yang panjang pun dipotong oleh si empunya. Bukan hanya bulu yang jadi sasaran, kuku kambing juga dibersihkan.
Kambing juga diberikan vitamin anti bakteri. Terakhir dikeringkan sebentar lalu dimasukkan ke dalam kandang lagi saat pagi.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Berawal dari Jijik
Maiful mengaku, saat awal mendirikan bisnis jual kambing, dirinya jijik dengan aroma tak sedap dari kambing.
"Awal-awal dulu tidak ada yang mau masuk ke kandang. Akhirnya saya putar otak. Agar sekaligus mendongkrak nilai jual," bebernya.
Akhirnya, lanjut dia, dirinya membuka salon kambing sekaligus. "Jadi kayak wanita gitu. Sebelum dipinang dan diserahkan kepada pembeli kami rawat," katanya.
Dia menjelaskan, kambing yang ada secara bergiliran setiap satu minggu sekali harus disalonkan. Sehingga setiap hari dikeluarkan beberapa ekor.
"Kami mandikan, kami rapikan bulu dan kukunya, periksa kesehatannya, dan kami beri jamu tambahan," katanya.
Atas dasar kambing juga makhluk Tuhan, Maiful merasa bangga dengan konsep salon kambing yang dirintisnya. Baginya, sudah kewajiban setiap orang yang mau beribadah kurban untuk merawat hewan kurbannya. Selain juga memberikan pelayanan terbaik kepada pembeli.
"Keunggulannya kambing di sini kita beri makan dengan probiotik tambahan, efeknya kambing semakin tinggi nafsu makannya, kemudian proses metabolisme pencernaan semakin bagus sehingga penyerapan nutrisi dalam tubuh akan maksimal," katanya.
Penjual kambing lulusan sekolah agama itu mengatakan, makanan khusus yang diberikan ke kambing juga mengurangi bau pada kotoran kambing.
Untuk harga jual, Maiful mematok Rp2,5 - Rp3 juta per kambing.
"Pembeli tinggal memilih besar atau kecilnya. Sesuai dengan budget yang ada," tegasnya.
Dia mengatakan, semua kambing baru diserahkan H-1 sebelum Hari Raya Idul Adha. "Kita rawat sampai sebelum disembelih. Juga tentu gratis ongkos kirim," bebernya.
Dilla Kristina, salah seorang pembeli mengaku, dirinya sudah lama berlangganan di tempat penjualan kambing Maiful. Dirinya tinggal memilih kambing karena semua sudah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan agama.
Pun ada bonus yang dirinya dapat. Kambing yang mau dikurbankan wangi karena dilakukan perawatan bak di salon. "Kelihatan bersih gitu kambingnya," katanya menambahkan.
Advertisement