Liputan6.com, Jambi - Desa Wisata Lempur di Kabupaten Kerinci, Jambi, memang belum setenar desa wisata yang ada di Bali dan di Jawa. Namun, desa wisata yang berada di dataran tinggi Sumatera ini punya keunikan destinasi, yakni dalam satu desa wisata memiliki lima danau dengan karakter berbeda.
Desa wisata dengan nama Lekuk 50 Tumbi Lempur ini secara resmi dijadikan sebagai desa wisata di Jambi pada tahun 2016. Mantan Gubernur Jambi Zumi Zola saat itu yang meresmikan melalui rangkaian gelaran Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci.
Advertisement
Kini setelah beberapa tahun silam diresmikan, Desa Wisata Lempur mulai berkembang. Potensi dan objek wisata di desa wisata tersebut, terletak di kaki Gunung Betuah dan menjadi pemikat bagi wisatawan yang umumnya menyukai perjalanan petualangan. Desa ini dikelilingi bukit-bukit dan hutan rimba yang masih terjaga.
"Desa Wisata Lempur mempunyai daya tarik tersendiri, selain alam, budaya, juga ada kuliner khas dari masyarakat setempat. Masyarakat juga sudah ada yang memiliki home stay (penginapan) bagi wisatawan," kata Ketua Pengurus Lembaga Desa Wisata Lempur, Daswarsya kepada Liputan6.com belum lama ini.
Desa Wisata Lempur ini berjarak sekitar 45 kilometer dari Bandara Depati Parbo Kerinci. Untuk sampai ke Kerinci bisa ditempuh dari Kota Jambi atau melalui Kota Padang, Sumatra Barat. Khusus dari Kota Jambi bisa ditempuh melalui penerbangan sekitar 45 menit dari Bandara Sultan Thaha Jambi, sedangkan untuk perjalanan darat dapat ditempuh dengan waktu 10 jam dari Kota Jambi.
Selain budaya dan kuliner, yang menjadi andalan potensi dari Desa Wisata Lempur ini kata Daswarsya, adalah memiliki lima danau sekaligus dalam satu desa. Yakni Danau Kaco, Danau Lingkat, Danau Duo, Danau Nyalo dan Danau Kecik.
"Untuk mengangkat potensi wisata dari lima danau tersebut, pengurus desa wisata lempur juga mempunyai paket ekspedisi lima danau bagi wisawatan," katanya.
Ke-5 danau tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda dan 80 persen berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) merupakan hutan di Sumatra yang menjadi warisan dunia. Berikut karakter dari 5 danau yang menjadi andalan destinasi di Desa Wisata Lempur.
Danau Kaco
Danau Kaco ini terletak di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan berada diketinggian 1.289 meter di atas permukaan laut. Danau ini memiliki luas sekitar 30x30 meter dan untuk kedalamannya hingga kini belum diketahui secara pasti.
Sesuai dengan namanya Danau Kaco dalam bahasa Indonesia, kaco berarti kaca. Air di danau tersebut jernih dan menembus dasar danau. Bahkan biota di danau tersebut terlihat jelas berada dibalik birunya air danau.
Namun karena lokasinya yang berada di zona rimba lebat, membuat danau tersebut harus ditempuh dengan perjalanan treking untuk sampai ke lokasi. Sesampainya di lokasi wisatawan bisa menginap dengan mendirikan tenda di pinggir danau dan menikmati jernihnya air Danau Kaco.
Danau Kaco adalah danau alami yang memiliki kekhasan warna airnya yang lebih hijau kebiruan dan sangat jernih. Warna air yang uni dan sangat jernih itu menjadikan kedalaman danau sulit diukur. Sampai saat ini titik terdalam yang berhasil diukur oleh pemandu lokasl dari Lempur mencapai 20 meter.
Berdasarkan catatan Balai Besar TNKS menyebut, Danau Kaco cenderung sedikit dihuni oleh biota air seperti ikan, zooplankton dan fitoplankton. Di danau tersebut menjadi tempat hidupnya ikan semah (Tor douronensis). Selain itu secara bologi, fitoplankton dan algae juga dapat menghasilkan warna biru dari kejauhan.
Karena memiliki karakter yang unik di Danau Kacau tersebut, selain wisatawan juga tak jarak para peneliti yang melakukan penelitian di sana.
Danau Lingkat
Danau ini pernah dikunjungi mantan Gubernur Jambi Zumi Zola dan istrinya pada tahun 2016. Zumi dan istrinya juga sempat berfoto bersama di pinggiran danau tersebut. Keduanya tampak menikmati suasana asri serta pemandangan berupa hamparan pepohonan hijau di sekeliling danau.
Untuk sampai ke lokasi Danau Lingkat tersebut, dapat ditempuh dengan kendaraan dari Desa Wisata Lempur yang jaraknya tidak terlalu jauh. Sesampainya di lokasi wisatawan akan disuguhkan pemandangan danau yang memiliki air berwarna hijau pekat serta panorama indah perbukitan dan pepohonan.
Danau Lingkat yang memiliki luas 12 hektare itu cukup mempesona karena berada di ketinggian 1.000 MDPL, sehingga membuat hawa di sekitar danau terasa sejuk. Warna airnya yang hijau pekat itu membuat serasi dengan pepohonan rindang yang berada disekeliling danau.
Di danau tersebut, tak ada perahu. Yang ada hanya rakit bambu. Sebab, pengunjung atau pun masyarakat dilarang menggunakan perahu saat mengarungi danau. Menurut warga setempat, larangan ini berawal dari legenda seorang gadis yang hilang saat berperahu di danau tersebut.
Advertisement
Danau Duo
Untuk sampai ke Danau Duo ini, pengunjung atau wisatawan bisa menempuh dengan jalan kaki yang akan memakan waktu sekitar 2 jam. Jika pengunjung menggunakan kendaraan roda trail bisa ditempuh waktu 45 menit. Danau ini berjarak 8 kilometer dari Lempur dan memiliki jalur yang sulit.
Danau ini dikelilingi oleh tanaman kulit manis yang ditanam warga setempat. Setiba di lokasi pengunjung bisa menikmati keindahan danau dengan menggunakan rakit. Selain itu di pinggiran danau ini juga tersedia tempat untuk mendirikan tenda.
Danau Duo memiliki ciri khas, keunikan tersendiri dan berbeda dengan danau lainnya. Permukaan danau ini akan lebih tinggi pada musim kemarau, dan berkebalikan saat musim penghujan terjadi permukaan danau yang menyusut.
Selain itu, danau tersebut tidak memiliki hulu dan muara, air di danau tersebut bersumber dari resapan air dari Gunung Batuah. Kelebihan air di danau ini akan mengalir melalui resapan bawah tanah dan sampai ke Desa Lempur.
Keindahan lain dari danau ini adalah pinggirannya yang berpasir dan berbatu.
Danau Nyalo
Danau ini teletak persis di kaki Gunung Batuah, Lempur. Danau Nyalo tidak terlalu besar, namun memiliki keunikan yang berbeda dari danau lainnya dan memiliki daya tarik tersendiri.
Sesuai dengan namanya, Nyalo dalam bahasa setempat adalah menyala. Danau ini jika dilihat dari dekat warna airnya merah kecoklatan seperti menyala. Sehingga penduduk setempat menyebutnya dengan nama Danau Nyalo.
Untuk sampai ke Danau Nyalo ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua. Namun untuk sampai langsung ke danau ini pengunjung harus melanjutkan dengan jalan kaki sekitar setengah jam dari tempat penitipan motor.
Sesampainya di danau ini, pengunjung akan disuguhkan kawanan burung belibis. Sebab, danau ini merupakan satu-satunya danau di kawasan Gunung Batuah yang merupakan habitat burung belibis.
Selain itu, danau tersebut jug aterdapat tanaman kantong semar (nephentes). Oleh masyarakat Lempur, tanaman ini gunakan jadi pembungkus kuliner Lemang Kantong Semar.
Advertisement
Danau Kecik
Keberadaan Danau Kecik yang merupakan satu dari lima danau selama ini belum banyak dikenal dibandingkan dengan danau lainnya di Lempur. Tapi danau ini juga memilki keistimewaan dan menjadi tempat yang cocok untuk dikunjungi bagi pecinta alam.
Lokasinya yang sunyi, pengunjung di sana akan disuguhkan jernihnya air danau. Selain itu, pengunjung juga akan disuguhkan kicau burung endemik di sana dan hamparan Hutan Adat yang masih terjaga.
Simak juga video pilihan berikut ini: