Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin MRT Jakarta memiliki pembangkit listrik sendiri. Namun rencana yang akan dibicarakan dengan PT PLN itu dapat direalisasikan ketika MRT Jakarta telah memiliki jaringan yang luas.
"Ini (pembangunan MRT) baru fase satu. Jadi nanti pengembangan lebih luas, kita akan siapkan pembangkit sendiri," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Advertisement
Anies menjelaskan, saat ini MRT Jakarta telah memiliki dua sumber listrik dari power grid milik PLN. Namun, saat lampu mati massal pada Minggu 4 Agustus 2019 lalu, kedua pemasok listrik itu tidak berfungsi.
"Dipastikan tidak terjadi mati listrik seperti kemarin karena dua sumber yang berbeda. Tapi karena kemarin seluruh sisi barat Pulau Jawa mati, maka dua sumber ini pun terganggu," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Kendati begitu, Anies memastikan saat ini MRT Jakarta memiliki backup power yang berfungsi untuk keamaan ketika ada pemadaman listrik.
"Sehingga lampu kereta berfungsi, seluruh pintu berfungsi, seluruh kegiatan untuk safety itu tidak terganggu, ada backup-nya. Tapi memang bukan backup untuk tetap menjalankan seluruh operasi," ucapnya menjelaskan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
4 Kereta MRT Terjebak di Bawah Tanah
Sebelumnya, mati lampu massal terjadi di Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa tengah pada Minggu 4 Agustus 2019. Pemadaman listrik yang terjadi di hampir separuh Pulau Jawa itu menyebabkan layanan transportasi di Jakarta dan sekitarnya lumpuh.
Bahkan empat kereta MRT Jakarta terjebak di bawah tanah saat mati lampu. Tak butuh waktu lama, seluruh penumpang berhasil dievakuasi secara manual.
Namun operasional MRT lumpuh hingga aliran listrik di ibu kota berangsur normal pada Minggu malam.
Advertisement