Liputan6.com, Bangkalan - Di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur ada kisah asmara berujung petaka. Selasa malam, 6 Agustus 2019, menjadi malam jahanam bagi Fr dan Sn. Mereka tewas mengenaskan dengan luka bacokan di sekujur badan.
"Ya benar (ada pembunuhan), dugaan sementara dilatari masalah asmara," kata Kepala Subag Humas Polres Bangkalan, AKP Suyitno.
Baca Juga
Advertisement
Fr dan Sn, keduanya 30 tahun, masih sepupuan. Fr tinggal di Desa Perreng, sedangkan Sn di desa tetangga Pandan Lanjeng. Fr baru berpisah dari suaminya. Perceraiannya tengah di proses di Pengadilan Agama.
Malam itu, Sn membonceng Fr naik sepeda motor. Begitu melewati di Pasar Tonaan, mereka diadang lalu diserang sejumlah orang. Sn terkapar di dekat tumpukan batu bata. Sementara Fr yang tak berhasil menyelamatkan diri terkapar di tengah sebuah sawah yang kosong.
Posisi Luka Nyaris Sama
Serangan brutal itu terjadi sekitar pukul delapan malam. Situasi pasar cukup ramai orang. Pelaku diperkirakan lebih tiga orang. Polisi masih menyelidiki motif sebenarnya, apakah pembunuhan sadis itu berkaitan dengan gonjang-ganjing rumah tangga Fr.
Yang menarik adalah posisi luka kedua korban nyaris sama. Sama-sama terluka di betis, paha, punggung, kepala juga di leher. Namun, luka terparah di bagian leher hingga kepalanya nyaris putus.
"Luka keduanya hampir sama. Luka di betis, paha, punggung dan kepala. Yang parah di leher, jadi penyebab ke dua korban tewas," kata Kepala Kamar Mayat RSUD Syamrabu Bangkalan, Yanto, Selasa malam.
Jenazah Sn dan Fr dijemput langsung masing-masing kepala desa. Kepala Desa Perreng Ahmat Fauzi menolak berkomentar atas peristiwa itu. Dia hanya membenarkan bahwa Fr adalah warganya.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement