Keajaiban Berhubungan Seks Usai Serangan Jantung

Setelah mendapat perawatan medis pascaserangan jantung, pasien bisa kembali menjalani aktivitas harian, termasuk berhubungan seks.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Agu 2019, 23:59 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Aktif berhubungan seks dapat mengurangi risiko kematian setelah seseorang mengalami serangan jantung. Temuan tersebut berdasarkan penelitian baru yang dilakukan ilmuwan dari University College London, Inggris.

Hasil studi berjudul Frequency of sexual activity and long-term survival after acute myocardial infarction yang dipublikasikan The American Journal of Medicine pada Juni 2019 mengungkapkan, orang yang selamat dari serangan jantung serta memiliki kehidupan seks aktif lebih rendah kemungkinan meninggal lebih cepat dibandingkan yang jarang bercinta.

Melansir laman Mirror, Rabu (7/8/2019), para peneliti memantau kehidupan 1.120 pria dan wanita, berusia 65 tahun atau lebih muda setelah mereka didera serangan jantung pertama kali. Hingga 22 tahun berselang selama masa studi, 524 orang meninggal.

"Dari laporan yang masuk, mereka yang berhubungan seks lebih dari sekali seminggu (37 persen) lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal selama masa studi. Peserta yang berhubungan seks setiap minggu kemungkinan 33 persen lebih kecil untuk meninggal," tulis Kepala Departemen Behavioural Science and Health, University College London, Andrew Steptoe dalam studinya.

Sementara itu, peserta penyintas serangan jantung yang melaporkan berhubungan seks tidak sering, 28 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal selama masa studi berlangsung.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Aktif Seksual dan Sehat

Aktif seksual membuat sehat. (Foto: Pixabay)

Andrew menambahkan, orang-orang yang aktif secara seksual pada umumnya lebih sehat, baik saat mereka masih berusia muda maupun lansia.

Studi juga menemukan, orang-orang yang berhubungan seks lebih dari seminggu sebelum serangan jantung rata-rata berusia 49 tahun.

"Untuk usia rata-rata 58 tahun itu peserta yang tidak berhubungan seks sama sekali setahun, sebelum didera serangan jantung," tambahnya.

Orang yang tidak aktif secara seksual juga lebih mungkin memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan berbagai masalah kesehatan kronis sebelum serangan jantung dibandingkan orang yang berhubungan seks lebih dari sekali seminggu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya