Lapangan Sepak Bola Mendadak Jadi Lapangan Kambing

Jumlah kambing yang meningkat drastis menjelang Idul Adha itu menyebabkan area pasar kambing tak bisa menampung seluruh hewan yang diperjualbelikan.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 09 Agu 2019, 00:00 WIB
Lapangan sepak bola Desa Karangpucung berubah jadi lapangan kambing lantaran membludaknya Pasar Kambing Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Menjelang hari ulang tahun (HUT) RI, lazimnya, lapangan sepak bola semarak dengan berbagai kegiatan perayaan. Beragam lomba biasanya digelar di arena olah raga ini.

Tetapi, lapangan sepak bola Desa Karangpucung, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ini memang berbeda. Menjelang peringatan proklamasi, lapangan sepak bola justru penuh kambing.

Tentu saja ini tak ada hubungannya dengan peringatan hari proklamasi. Kambing-kambing itu ternyata calon hewan kurban yang dijual jelang perayaan Idul Adha.

Rabu, 7 Agustus 2019, adalah hari pasaran terakhir Pasar Kambing Karangpucung, menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriyah, Minggu, 11 Agustus 2019 esok. Sebanyak 7.000 ekor kambing diperjualbelikan pada puncak hari pasaran ini.

Saking membludaknya hewan kurban di Pasar Karangpucung, pengelola sampai memakai lapangan Desa Karangpucung, yang lokasinya berdekatan dengan pasar.

Pengurus Pasar Kambing Karangpucung, Rasto, mengatakan peningkatan jumlah hewan kurban sebenarnya sudah terasa sejak dua pekan lalu. Mendekati Idul Adha, peningkatan jumlah kambing mencapai 10 kali lipat dibanding hari-hari biasa.

“Kalau hari-hari biasa, 500 sampai 700 ekor kambing. Kalau sekarang biasa mencapai 7.000 ekor kambing,” ucap Rasto.

Jumlah kambing yang meningkat drastis menjelang Idul Adha itu menyebabkan area pasar kambing tak bisa menampung seluruh hewan yang diperjualbelikan.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Harga Kambing Jantan Jelang Idul Adha

Seorang pedagang menuntun dua ekor kambing dewasa di lapangan sepakbola desa Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Karenanya, pengelola pasar lantas berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Karangpucung untuk memanfaatkan sebagian area lapangan sepak bola untuk digunakan sebagai pasar kambing.

Selain untuk menampung kambing, lapangan desa itu juga digunakan untuk lahan parkir mobil-mobil pedagang dari luar daerah. Mereka membeli kambing di pasar Karangpucung untuk dijual di daerahnya.

“Berarti sudah tiga kali memanfaatkan lapangan pada Idul Adha kali ini,” ujarnya.

Rasto mengungkapkan, tahun ini harga kambing tak terlalu naik signifikan. Antara dua pekan hingga tiga hari menjelang Idul Adha tak lagi terjadi kenaikan harga kambing.

Tentu saja ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kini, harga kambing jantan yang sudah memenuhi syarat sebagai hewan kurban hanya naik kisaran 30 persen.

“Sekarang naiknya ya standar lah. Sama saja seperti kemarin, paling yang yang tadinya Rp 3 juta naik jadi Rp 3,5 juta sampai Rp 3,7 juta,” dia menerangkan.

Menurut Rasto, kondisi ini banyak dipengaruhi oleh populasi kambing di pedesaan yang semakin banyak. Faktor lainnya, banyak pedagang atau pengepul hewan kurban dari Jakarta dan kota-kota besar lainnya yang memburu hewan kurban langsung ke peternak di desa-desa.

Meski begitu, berkah Idul Adha rupanya tak hanya dirasakan pemilik kambing jantan dewasa. Menjelang Idul Adha, harga kambing jantan muda atau bandit pun ikut naik.

Jantan muda itu akan dipelihara oleh peternak hingga lebaran Idul Adha mendatang. Perburuan kambing jantan muda atau bakalan masih akan berlangsung hingga tiga bulan usai Idul Adha.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya